Perindo Sebut Wacana Ganjar Jadi Cawapres Prabowo Hanya Harapan Koalisi Indonesia Maju
Ketua DPP Partai Perindo Yusuf Lakaseng menilai, wacana menjadikan Ganjar sebagai cawapres Prabowo, merupakan harapan koalisi Prabowo
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) menutup rapat pintu perjodohan antara Ganjar Pranowo dengan Prabowo di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Partai politik pengusung dan pendukung Ganjar sebagai bakal calon presiden (bacapres) mendukung pernyataan PDIP tersebut.
Baca juga: Usai Dilirik Gerindra Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Kini Dilirik PDIP Dampingi Ganjar
Ketua DPP Partai Perindo Yusuf Lakaseng menilai, wacana menjadikan Ganjar sebagai cawapres Prabowo, merupakan harapan koalisi Prabowo untuk memudahkan menang dalam kontestasi Pilpres 2024.
Menurut dia, PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019, tidak tepat menempatkan Ganjar sebagai cawapres.
Baca juga: Gibran Akui Dapat Banyak Tawaran Jadi Cawapres, juga Sudah Diajak Masuk Tim Pemenangan Ganjar
"Di Rakernas IV PDIP, pernyataan Ibu Megawati sudah jelas bahwa tidak ada rencana menduetkan Prabowo-Ganjar dengan posisi Ganjar sebagai Cawapres. Wacana itu mungkin harapan kubu Prabowo untuk mudah memenangkan kontestasi Pilpres 2024," kata Yusuf saat dikonfirmasi, Senin (2/10/2023).
Yusuf justru menegaskan bahwa sebentar lagi bacawapres pendamping Ganjar akan diumumkan.
Sosok tersebut menurut dia, pasti jadi harapan akan lahirnya duet pemimpin nasional yang akan memberikan keadilan dan kesejahteraan.
Sementara, Peneliti SMRC Saidiman Ahmad menilai tidak realistis untuk menduetkan Ganjar dengan Prabowo, siapa pun Capres dan Cawapresnya.
Dia menguraikan, pertama, Ganjar dan Prabowo sama-sama sangat kompetitif.
“Mereka punya peluang yang sangat besar untuk menang Pemilu,” ujarnya.
Baca juga: Dukungan Jokowi Dinilai Mengerucut ke Ganjar Pranowo Pasca Rakernas PDI Perjuangan
Kedua, menurut dia, partai asal dua tokoh itu sekarang yang terbesar. Menurut dia, akan sangat berat bagi kedua partai untuk tidak mengambil kesempatan mendudukkan wakilnya sebagai presiden.
Dia menjelaskan, ketiga, PDIP maupun Gerindra sekarang menikmati efek ekor jas dari popularitas Ganjar dan Prabowo sebagai calon presiden.
“Kalau diturunkan menjadi cawapres, ada potensi efek ekor jas itu bisa berkurang pada PDIP maupun Gerindra,” jelas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.