Sederet Kode Jokowi Terkait Presiden di 2024, Terbaru Singgung Soal Nyali, Dulu Sebut Rambut Putih
Jokowi kerap menyebut-nyebut kode yang membuat publik berspekulasi soal siapa yang didukungnya. Berikut rangkumannya.
Editor: Malvyandie Haryadi
“Kalau wajahnya cling bersih, tidak ada keritan di wajahnya hati hati, lihat juga lihat rambut rambutnya, kalau rambutnya putih semua ini mikir rakyat ini,” pungkasnya.
Banyak yang menafsirkan bila rambut putih merujuk pada sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Memang Ganjar Pranowo merupakan sosok yang identik dengan sosok berambut putih.
Namun, mengenai sinyal yang diungkap Jokowi tersebut hingga saat ini masih menjadi teka-teki.
Siapa yang akan didukungnya dalam Pilpres 2024, tentu hanya Jokowi sendiri yang mengetahuinya.
2. Pemberani
Dalam acara Musyawarah Rakyat (Musra), di Istora Senayan, Jakarta, pertengahan Mei lalu, Jokowi banyak melontarkan kode tentang siapa pemimpin yang harus didukung.
Ia menyebut Orang kuat, pemberani, dekat rakyat, tahu hatinya rakyat, paham cara memajukan negara, tahu potensi dan kekuatan negara, serta yang mampu memanfaatkan peluang.
“Bukan (yang) hanya duduk di Istana, bukan hanya rutinitas, bukan duduk di sana dan tanda tangan, bukan itu. Dia harus tahu membangun strategi negara, strategi politiknya. Dia harus tahu semua,” tegas Jokowi.
Ciri-ciri lain yang disampaikan Jokowi tentang capres yang perlu didukung adalah, yang memiliki komitmen kuat antikorupsi, yang memiliki komitmen kuat untuk merawat demokrasi.
Dalam pidatonya itu, Jokowi memberi contoh beberapa negara yang gagal menjadi negara maju karena pemimpinnya tidak bekerja keras, tidak paham kemampuan negara dan tidak berani mengambil keputusan.
Yang menarik, dalam pidatonya itu, Jokowi memberi penekanan pada kalimat 13 tahun ke depan adalah masa-masa yang penting.
"Jangan salah memilih pemimpin. Karena 13 tahun adalah waktu penentuan Indonesia, apakah akan jadi negara maju atau tetap berkembang. Kuncinya adalah di pemimpin yang berani melawan gugatan Eropa dalam urusan nikel, berani melakukan hilirisasi, dan mengetahui strategi menghadapi gejolak ekonomi dunia."
Kenapa 13 tahun lagi? Kata Jokowi, bonus demografi Indonesia akan muncul di tahun 2030. Dan dalam sejarah peradaban-peradaban negara, kesempatannya hanya sekali dalam sejarah. Jika keliru memilih pemimpin yang tepat untuk 13 tahun ke depan, hilanglah kesempatan untuk menjadi negara maju.
3. Harus bernyali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengajak para relawannya agar memilih pemimpin yang mempunyai nyali dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.