Hasil Survei Pilpres 2024 Masih di Bawah Ganjar dan Prabowo, Anies Ungkit Kemenangan di Pilgub DKI
Bacapres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menanggapi hasil survei Pilpres 2024 yang menempatkan dirinya di posisi buncit.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, menanggapi hasil survei Pilpres 2024 yang menempatkan dirinya di posisi buncit.
Sejauh ini, beberapa lembaga survei telah merilis hasil surveinya untuk Pilpres 2024 mendatang.
Hasilnya, posisi pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berada di bawah bacapres lain, yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tak terlalu khawatir dengan hasil survei yang beredar.
Ia justru berujar bahwa koalisinya memiliki optimisme yang sangat tinggi.
"Gini, kami menghormati mereka-mereka yang menyelenggarakan survei. Dan kita memiliki optimisme yang sangat tinggi," kata Anies Baswedan dikutip dari YouTube Kompas TV.
Baca juga: Cak Imin: Alhamdulillah Pak JK Kelihatan Sekali Dukung Mas Anies dan Saya
"Apalagi kita merasakan apa yang sesungguhnya yang terjadi di masyarakat. Kami paham mereka perlu mencari nafkah, kita hormati," tuturnya.
Anies kemudian merujuk kepada hasil Pemilihan Umum Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2017 silam.
Kala itu, Anies menyebut, dirinya dan Sandiaga Salahuddin Uno sering berada di posisi bawah dalam hasil-hasil survei.
Elektabilitas mereka kalah dibandingkan dua calon lain, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Namun, hasil survei nyatanya tak selalu berbanding lurus dengan hasil pemilihan, di mana akhirnya pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno justru keluar sebagai pemenang.
Baca juga: Survei Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Semakin Kompetitif di Jatim
Saat itu Pilgub DKI dilaksanakan dalam dua putaran.
Pada putaran pertama, mereka berada di posisi kedua dengan memperoleh 39,95 persen suara di bawah Ahok-Djarot dengan 42,99 persen.
Kemudian pada putaran kedua, mereka justru mampu keluar sebagai pemenang dengan 57,96 persen suara.