Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gerindra Sebut Cawapres Prabowo Diputuskan Setelah Ketua Umum Parpol KIM Pulang dari Luar Negeri

Muzani menyebutkan bahwa sejumlah ketum parpol KIM kini masih dalam perjalanan ke luar negeri menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Gerindra Sebut Cawapres Prabowo Diputuskan Setelah Ketua Umum Parpol KIM Pulang dari Luar Negeri
Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan
Sekeretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra menyatakan calon wakil presiden (cawapres) yang akan menjadi pendamping Prabowo Subianto diputuskan setelah ketua umum partai politik (parpol) koalisi Indonesia maju (KIM) pulang dari luar negeri.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerindra Ahmad Muzani menyebutkan bahwa sejumlah ketum parpol KIM kini masih dalam perjalanan ke luar negeri menemani Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Sekarang posisinya para ketua umum partai koalisi Indonesia maju masih ada yang di luar negeri mengikuti perjalanan pak Jokowi. Insyaallah setelah para ketua umum sudah berada di Jakarta seluruhnya maka kami akan segera menyelenggarakan rapat koalisi Indonesia maju untuk membicarakan perihal tentang pasangan Prabowo Subianto, tentu saja calon wakil presiden," kata Muzani seperti dikutip Rabu (18/10/2023).

Muzani menyampaikan pertemuan para ketum parpol KIM beberapa waktu lalu telah menyepakati sejumlah nama cawapres. Akan tetapi, nantinya nama tersebut akan dikerucutkan menjadi satu nama.

"Keputusan satu nama yang akan menjadi keputusan final bagi calon wakil presidennya Pak Prabowo tentu harus mendapat persetujuan dari para ketua umum dari partai koalisi," katanya.

Itulah sebabnya, kata Muzani, beberapa hal yang rencananya akan dibahas beberapa waktu lalu harus tertunda. Pasalnya, para kerum parpol masih menyertai perjalanan Jokowi ke China hingga Saudi Arabia.

BERITA REKOMENDASI

"Tentu saja akan bertemu dulu, ngomong-ngomong, mungkin disepakati, baru deklarasi, tapi kapan prosesnya itu nunggu proses dari hasil rapat majelis ketua umum," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas