Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masih Demokratis, Pilpres 2024 Dinilai Jauh dari Dinasti Politik 

sistem pemilihan presiden (pilpres) saat ini sudah sangat demokratis dengan masyarakat sebagai penentu langsung.

Penulis: Reza Deni
Editor: Daryono
zoom-in Masih Demokratis, Pilpres 2024 Dinilai Jauh dari Dinasti Politik 
Grafis Tribunnews/Gilang Putranto
Ilustrasi Pilpres 2024 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah menyampaikan sistem pemilihan presiden (pilpres) saat ini sudah sangat demokratis dengan masyarakat sebagai penentu langsung.

Karena itu, dia menilai jadi sangat jauh kalau ada yang menilai bisa melahirkan politik dinasti yang digaungkan hanya untuk kepentingan kelompok tertentu.

"Rakyat kita sudah pintar, tidak akan terkelabui karena sistem demokrasi kita saat ini baik pilkada maupun pilpres kan sudah langsung masyarakat yang menjadi penentu, pemilihan langsung dengan sangat terbuka, jauh dari sistem politik penunjukan seperti sebelum era reformasi yang sangat memungkinkan tumbuh politik dinasti," kata Mardiansyah kepda wartawan, Jumat (20/10/2023). 

Baca juga: Bila Gibran Cawapres Prabowo dan Keluar dari PDIP, Pengamat: Kacang Lupa Kulit

Menurut Mardiansyah, politik dinasti saat ini justru tumbuh subur dalam sistem kepartaian yang banyak dikuasai oleh keluarga tertentu. 

"Beberapa partai dikuasai oleh keluarga yang sangat dominan dan menjadi penentu penuh, ini yang lebih membahayakan karena proses kaderisasi menjadi mandek," tambah dia. 

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Semar itu menginginkan sistem demokrasi yang saat ini sudah berjalan dengan baik terus berlanjut.

BERITA REKOMENDASI

Dia menyinggung rakyat menjadi penentu harusnya partai politik juga mengikuti dengan melakukan regenarasi yang baik di dalamnya. 

"Sistemnya sudah baik, tapi kalau partainya tidak membuka diri sebagai bagian dari lembaga publik yang harus membuka diri juga kalau tidak bisa mengancam demokratisasi di negara kita, kader-kader terbaik dalam partai politik bisa saja mandek karirnya karena tidak ada kedekatan misalkan dengan ketua umumnya," pungkas Semar. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas