Survei Ipsos: Erick Cenderung Dongkrak Persentase Elektabilitas Prabowo Dibandingkan Gibran
Dalam simulasi tiga pasangan calon presiden/wakil presiden, belum ada satu pasangan yang mencapai 50%+1 atau suara mayoritas.
Penulis: Reza Deni
Editor: Erik S
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ipsos Public Affairs melakukan jajak pendapat telesurvey terkait elektabilitas capres-cawapres.
Dalam simulasi tiga pasangan calon presiden/wakil presiden, belum ada satu pasangan yang mencapai 50 persen+1 atau suara mayoritas.
Baik itu ketika Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo – Mahfud MD berhadapan dengan Prabowo Subianto yang disebut-sebut berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka ataupun dengan Erick Thohir.
Baca juga: Didukung Golkar Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Disebut Belum Pamitan ke PDIP
Simulasi pertama hasilnya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (28,91%), Ganjar Pranowo – Mahfud MD (31,98%) sedangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (31,32%).
Sedangkan ketika Prabowo Subianto dipasangkan dengan Erick Thohir, raihan suara Prabowo Subianto – Erick Thohir adalah 37,53% dibandingkan dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD (31,73%) dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (28,91%).
Dengan mengacu pada hasil tiga pasangan yang bertarung tidak ditemukan dukungan mayoritas yang melebihi 50%+1, maka kemungkinan besar Pemilu Presiden 2024 akan berlangsung dua putaran.
Pada putaran kedua, Ipsos Public Affairs hanya mensimulasikan dua pasangan dengan suara terbanyak yaitu pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD dengan Prabowo Subianto – Erick Thohir atau pasangan Ganjar Pranowo – Mahfud MD berhadapan dengan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Hasilnya, duet Prabowo Subianto – Erick Thohir memiliki daya dongkrak elektabilitas lebih tinggi dibandingkan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming
“Wacana duet Prabowo-Erick Thohir, dalam simulasi survei kami Ipsos Public Affairs, sejatinya memiliki daya ungkit elektabilitas yang lebih baik,” ujar pengamat politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs Arif Nurul Imam saat menyampaikan hasil survei yang mengangkat tema Dilema Prabowo Subianto, Sabtu (21/10/2023).
Baca juga: Gibran Apresiasi Hasil Rapimnas Golkar: Kami Akan Koordinasikan dengan Pak Prabowo
Hal ini mengkonfirmasi temuan survei 1 sampai 10 Oktober yang menempatkan Menteri BUMN tersebut pada posisi calon wakil presiden paling potensial di atas Gibran Rakabuming Raka yang hanya berada di posisi kelima.
“Jika merujuk data yang ada, pada simulasi dua pasangan calon, Ganjar Pranowo – Mahfud MD berhadapan dengan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming, ditemukan bahwa publik lebih memilih pasangan Ganjar- Mahfud, 48,72% dengan jarak suara yang cukup signifikan dengan pasangan Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka 41,67%,”katanya.
“Namun, kita juga tidak dapat mengesampingkan modal politik yang dimiliki oleh Gibran Rakabuming, yang masih berpotensi untuk memenangkan Pemilu di putaran kedua berpasangan dengan Prabowo,” ujarnya.
Dengan semakin dekat hari penutupan, Prabowo Subianto harus mengambil sikap politik memilih pasangan cawapres.
Baca juga: Diusung Golkar Jadi Cawapres Prabowo, Bagaimana Perekonomian Kota Solo Dipimpin Gibran?
Hal ini untuk memudahkan pasangan ketiga capres /cawapres ini untuk berkonsentrasi menyusun strategi pemenangan.
“Ketepatan Prabowo dalam memilih cawapres akan menentukan potensi kemenangan untuk berhadapan dengan Ganjar Pranowo – Mahfud MD di putaran kedua," ujarnya.
Diketahui, telesurvei ini dilakukan terhadap 1.207 responden di 34 provinsi yang diadakan pada tanggal 17 – 19 Oktober 2023, dengan margin of error sebesar 2,83%.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.