Jubir TPN Ganjar Bantah PDIP Bakal Keluar dari Kabinet Pemerintahan Jokowi
Cak Nanto mengatakan isu tersebut sengaja diembuskan oleh orang-orang yang ingin mendiskreditkan PDIP dan punya tujuan memecah belah.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Presiden, Sunanto membantah kabar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar - Mahfud dan PDIP akan melakukan manuver politik dengan menarik dukungan dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Cak Nanto mengatakan isu tersebut sengaja diembuskan oleh orang-orang yang ingin mendiskreditkan PDIP dan punya tujuan memecah belah.
"Sepengetahuan saya tidak ada, jadi memang dihembuskan oleh orang-orang ingin mendiskreditkan partai dan ingin memecah belah. Maka kemarin gambar PDIP juga disebarkan yang ngakunya simpatisan," kata Cak Nanto saat berbincang bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra, di Kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Kamis (26/10/2023).
Upaya pecah belah ini kata dia, juga sepaket dengan adanya pembentangan bendera PDIP yang disebut oleh simpatisan ketika bacapres dan bacawapres, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka mendaftarkan diri ke KPU.
Menurut kader PDIP ini, simpatisan dan kader PDIP tidak mungkin melakukan hal tersebut. Sebab kata dia, ketika PDIP telah mengumumkan keputusannya, maka para kader akan tertib.
"Aneh, PDIP tidak begitu. Kalau PDIP itu tertib, kalau sudah diputuskan," ungkapnya.
Sehingga menurut dia, isu-isu tersebut sengaja dibuat untuk membingkai dan membenturkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Jokowi.
"Jadinya memang kami melihat bahwa banyak untuk memframing, dan membenturkan Ibu Ketum Megawati dengan Pak Jokowi. Artinya siapa yang diuntungkan dan menimpali itu beda-beda tipis," kata Cak Nanto.