Jokowi Ogah Komentari soal PDIP yang Merasa Sedih karena Ditinggalkan
Jokowi enggan berkomentar soal dirinya dianggap telah menjauh dan meninggalkan PDIP, ia terang-terangan menyampaikannya ke publik
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Garudea Prabawati
"Itu wujud rasa sayang kami. Pada awalnya kami memilih diam. Namun apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi dan lain-lain beserta para ahli hukum tata negara, tokoh pro demokrasi dan gerakan civil society, akhirnya kami berani mengungkapkan perasaan kami," kata Hasto.
Baca juga: Puan dan Hasto Beda Pandangan soal Isu 3 Periode, Bahlil pun Memberikan Tanggapan
PDIP Disebut Alami Situasi Rumit
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai PDIP tengah mengalami sitausi yang rumit pasca Jokowi merestui putranya, Gibran menjalonkan diri sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Satu per satu tokoh partai tersebut bersuara, mengkritik dan menyerang balik Jokowi yang menurut mereka telah mengecewakan karena meninggalkan partai begitu saja.
"PDIP alami stres politik luar biasa, satu sisi mereka sangat marah dikhianati, sisi lain mereka sulit ungkapkan kemarahan karena Jokowi sulit terprovokasi," kata Dedi, Senin (30/10/2023).
PDIP, kata Dedi, sedang berada dalam situasi yang rumit.
Sebab, ada kekhawatiran PDIP tak bisa mengambil tindakan tegas terhadap Jokowi dan Gibran, sebagaimana sanksi yang selama ini mereka jatuhkan kepada kader yang sudah tidak tegak lurus dengan arahan partai.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Fransiskus Adhiyuda Prasetia/Malvyandie Haryadi)