Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun: Banteng Kalau Diam Jangan Diganggu, Kalau Bangun Dia Brutal
Komarudin Watubun geram usai baliho Ganjar-Mahfud dicopot, saat kunjungan kerja Jokowi di Bali.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun berkomentar tegas usai baliho pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Gianyar, Bali dicopot.
Komarudin menilai pencopotan baliho tersebut merupakan sebuah tindakan provokasi.
Diketahui baliho tersebut dicopot saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Gianyar Bali, Selasa (31/10/2023).
Pencopotan baliho Ganjar-Mahfud di Bali dilakukan di sekitar area kunjungan kerja Presiden Jokowi.
Komarudin pun geram.
Bahkan dirinya menyebut bahwa Bali merupakan sarang 'banteng', atau mayoritas merupakan kader PDIP.
Baca juga: Masinton PDIP Galang Dukungan Fraksi Lain Usul Hak Angket MK
Pihaknya menilai seharusnya hal itu tak terjadi, karena Bali merupakan 'wadahnya' PDIP.
"Masa di kandang banteng bisa berani sekelas itu," ungkapnya lagi.
Komarudin pun mengimbau dilakukan investigasi terkait pencopotan baliho Ganjar-Mahfud itu.
"Teman-teman di Bali itu kita tahu sarangnya banteng, kandangnya banteng, jadi kalau sampai berani melakukan tindakan begitu harus segera melakukan investigasi ke bawah," ungkapnya, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
Bagi Komarudin para kader PDIP yang direpresentasikan seperti banteng memiliki kelebihan tersendiri.
Termasuk sikap yang tegas.
"Banteng ini kalau diam jangan diganggu, karena kalau dia bangun brutal itu banteng," terangnya lagi.
"Jadi banteng itu tidak ada cengeng-cengeng, cuman kalau dia diam jangan diganggu, bahaya," lanjut Komarudin.