Cerita Erick Thohir, Tetap Dukung Prabowo di Pilpres 2024 Meski Gagal Jadi Cawapres
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, batal melenggang ke kontestasi Pilpres 2024. Meski begitu, ia tetap mendukung Prabowo.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, batal melenggang ke kontestasi Pilpres 2024.
Awalnya, nama Erick banyak digadang-gadang untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendampingi Prabowo Subianto.
Namun, kesempatan itu sirna selepas Prabowo mengumumkan bahwa Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang akan maju mendampinginya di Pilpres 2024.
KIM mengumumkan Gibran maju sebagai bakal cawapres di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (22/10/2023) malam.
Lantas, seperti apa kisah Erick yang sebelumnya dijagokan maju sebagai bakal cawapres di Pilpres 2024 mendatang itu? Simak penjelasan di bawah ini.
Baca juga: Sekjen PAN Ngaku Tak Kecewa Erick Thohir Gagal jadi Cawapres Prabowo, Begini Alasannya
Dijagokan oleh PAN
Kala itu, jelang Mahkamah Konstitusi (MK) mengumumkan putusan mengenai batas usia capres-cawapres, PAN bersikukuh tetap mendukung Erick Thohir sebagai bakal cawapres.
Ketua DPP PAN, Saleh Partaonan Daulay, menyebut masih belum ada alternatif nama lainnya yang diusulkan menjadi bakal cawapres dari PAN.
Satu-satunya nama yang diusulkan, yaitu Erick Thohir.
"Kami di PAN tetap fokus mendukung Erick Thohir. Sampai sekarang kami belum ada alternatif," kata Saleh saat dikonfirmasi, Selasa (10/10/2023).
Namun, sebelum KIM mengumumkan Gibran menjadi bakal cawapres, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas, mengaku legawa jika Erick tak terpilih menjadi bakal cawapres.
Saat itu, ia menjelaskan, KIM bakal menentukan bakal cawapres berdasarkan musyawarah mufakat.
Dengan begitu, semua pihak nantinya akan mentaati keputusan Prabowo selaku bakal capres.
"Kalau koalisi kita ini kan Koalisi Indonesia Maju kan saudara-saudara kan lihat, pasti asas musyawarah mufakat taat kepada pemimpin."
"Kalau capres sudah memutuskan pasti semua ikut," kata Zulhas di rumah dinasnya di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan pada Jumat (20/10/2023) malam.
Zulhas tidak menampik ada perdebatan nama cawapres di internal koalisi Indonesia maju. Namun, hanya ada satu nama yang paling diterima seluruh parpol koalisi.
"Itu ada yang lain tuh, ya, yang di sini (cawapres) terima, di sini gak terima gitu," katanya.
Sempat Buat SKCK
Erick Thohir diketahui mengajukan permohonan penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) ke Baintelkam Polri.
Hal tersebut dibenarkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan.
Ia mengatakan, penerbitan SKCK itu diajukan Erick Thohir pada Selasa (17/10/2023).
"Ya kalau buat SKCK-nya ya benar. Yang ambil stafnya, kemarin," kata Ramadhan kepada wartawan, Rabu (18/10/2023).
Selain itu, Erick juga membuat surat keterangan tidak pernah dipidana ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
"Memang benar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan beberapa surat keterangan tidak pernah dipidana atas nama pemohon Yusril Ihza Mahendra, Erick Thohir, Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar," kata Pejabat Humas PN Jaksel, Djuyamto, kepada wartawan, Rabu (18/10/2023).
Djuyamto menuturkan, surat permohonan tersebut dibuat sebagai syarat pendaftaran Pilpres.
"Keperluannya di dalam surat permohonan disebutkan untuk keperluan persyaratan pendaftaran Pilpres," jelasnya.
Dikunjungi Prabowo
Meski telah menyiapkan SKCK dan surat keterangan tidak pernah dipidana, nama Erick tetap tak dipilih oleh KIM untuk maju sebagai bakal cawapres.
Beberapa waktu setelah KIM memilih Gibran untuk maju sebagai bakal cawapres, Prabowo mengunjungi rumah Erick pada Selasa (31/10/2023).
Prabowo mengatakan, Erick menawarkan dukungan kepadanya dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
"Alhamdulillah, terima kasih beliau menawarkan untuk mendukung saya. Jadi terima kasih, Pak Erick," kata Prabowo.
Pria yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) itu lantas memberikan pujian kepada Erick.
Prabowo menyebut Menteri BUMN itu sebagai seorang pekerja keras dan berpikir jauh ke depan.
Ia melihat bagaimana pria berusia 53 tahun itu berhasil mengerjakan tugasnya dengan baik, termasuk ketika saat ini diamanahi sebagai Ketua Umum PSSI.
"Sangat besar artinya bagi saya karena saya paham Pak Erick seorang pekerja keras, seorang yang berpikir jauh ke depan, seorang pelaksana untuk mengejar produktivitas, keberhasilan," sambung Prabowo.
"Dan kayaknya tangan dingin, ya. Apa yang beliau pegang jadi bagus, termasuk sepak bola," jelasnya.
Tak Masuk TKN Prabowo-Gibran
Dukungan terhadap mantan Danjen Kopassus itu tak serta membuat Erick masuk ke dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menuturkan Erick Thohir nantinya akan berkonsentrasi dalam tugasnya di pemerintahan sebagai pembantu Presiden Jokowi.
Nantinya, TKN bakal diisi orang-orang yang lebih memiliki waktu yang banyak untuk pemenangan Prabowo-Gibran.
"Mungkin Pak Erick akan berkonsentrasi pada tugas-tugas pemerintahan sebagai pembantu presiden," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
"Sementara TKN nanti akan dilaksanakan oleh orang-orang yang memiliki waktu lebih banyak untuk mengurusi kerja-kerja politik di tim pemenangan pemilihan presiden," jelasnya.
PAN Tak Kecewa
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN, Eddy Soeparno, mengungkapkan pihaknya tak menaruh rasa kecewa terlalu besar lantaran Erick Thohir gagal menjadi bakal cawapres.
Sebab, sesuai kesepakatan pada awal membangun Koalisi Indonesia Maju (KIM), PAN menaruh sepenuhnya keputusan bakal cawapres kepada Prabawo Subianto.
Di mana, akhirnya Prabowo memilih putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai cawapres.
Hal itu diungkapkan Eddy Soeparno saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra ,di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
"Dibilang kecewa rasanya mungkin juga tidak, kalau memang harapan tidak terpenuhi," kata Eddy Soeparno.
Eddy menambahkan, bahwa sejak awal bergabung, PAN sudah menyepakati dalam koalisi Prabowo, bersama-sama Gerindra, Golkar, dan partai lainnnya.
Di mana, penetapan cawapres dilaksanakan melalui forum kesepakatan para ketua umum yang oleh Prabowo.
"Apapun hasilnya itu nanti kita akan sepakati bersama," ucap Eddy.
(Tribunnews.com/Deni/Igman Ibrahim/Abdi Ryanda Shakti/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)