Meriahkan Liga Kampung Soekarno Cup, BMI: Olahraga Sebagai Sarana Membentuk Karakter Bangsa
Sekira dua ribu orang kader Banteng Muda Indonesia ikut memeriahkan final kompetisi sepak bola Soekarno Cup
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekira dua ribu orang kader Banteng Muda Indonesia ikut memeriahkan final kompetisi sepak bola Soekarno Cup Liga Kampung U-17 yang diselenggarakan oleh DPP PDI Perjuangan di Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (3/11/2023) kemarin.
Ribuan kader BMI berbaur bersama masyarakat dan 10 ribu penonton yang ikut berpartisipasi memecahkan Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk dribbling atau menggiring bola terbanyak.
Ketua Bidang Pemenang Pemilu DPP Banteng Muda Indonesia Andhika Putra Wijaya menjelaskan, Soekarno Cup Liga Kampung U-17 dapat melahirkan atlet-atlet muda berprestasi dari berbagai daerah di Indonesia.
"Kompetisi sepak bola Soekarno Cup Liga Kampung U-17 untuk mencari bibit muda pesepakbola nasional dari berbagai daerah di nusantara. Kami peduli kepada generasi muda, melalui olahraga supremasi Indonesia dapat tercapai, sekaligus disegani oleh dunia," kata Andhika.
Baca juga: Bali Juarai Liga Kampung Soekarno Cup, PDIP: Baliho Habis Dicabut, Langsung Muncul Spirit Olahraga
Babak penyisihan Soekarno Cup Liga Kampung U-17 sudah dilaksanakan oleh kepala daerah dari PDI Perjuangan di wilayah kota madya dan kabupaten pada bulan September lalu.
Kemudian pada bulan Oktober 2023 dilanjutkan level regional.
Babak semi final turnamen mempertemukan delapan tim terbaik untuk menjadi juara di level regional.
Sepak bola telah menjadi bagian budaya masyarakat di berbagai negara.
Baca juga: Event Sepak Bola Liga Kampung Soekarno Cup PDIP Bakal Pecahkan Rekor MURI
Permainan ini tidak hanya menjadi sarana olahraga, tetapi juga hiburan bagi pemain dan para penonton dalam mengekspresikan diri.
"Sepak bola permainan yang menyenangkan, dapat dinikmati oleh semua orang, dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Sepakbola memberikan kesenangan dan hiburan bagi para pemain dan penonton," ujar Andhika.
Sementara, menurut Ketua DPD BMI Provinsi Banten Tia Rahmania, sepak bola adalah bahasa persatuan, hal itu yang diyakini oleh Bung Karno Bapak Bangsa Indonesia yang melibatkan banyak massa.
"Soekarno Cup Liga Kampung U-17 digelar PDI Perjuangan karena menjadi cita-cita Proklamator RI Soekarno untuk menjadikan olahraga sebagai sarana pembentuk karakter bangsa," ujar Tia.
Babak final Soekarno Cup Liga Kampung menyuguhkan pertandingan antara Tim U-17 Liga Kampung Provinsi Sulawesi Selatan versus Tim U-17 Liga Kampung Provinsi Bali.
Acara olahraga ini semakin meriah dengan kedatangan Capres Ganjar Pranowo, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun, Eriko Sotarduga, dan Adian Napitupulu.
Sebelum masuk pada babak kedua, Ketua Panitia Soekarno Cup yang juga Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dan Ketua Umum Taruna Merah Putih Hendrar Prihadi terlihat mengundi doorprize berupa voucher belanja, ponsel, hingga motor listrik untuk penonton.
Hasil akhir, Tim U-17 Liga Kampung Provinsi Bali memenangi pertandingan atas Tim Provinsi Sulsel dengan skor 0-3.
Provinsi Bali berhak memboyong piala bergilir hasil kontemplasi Ketua DPP PDI Perjuangan Prananda Prabowo, yang kemudian dijabarkan dan diwujudkan oleh pemahat Dolorosa Sinaga.
Stadion Utama GBK mencatat sejarah untuk pertama kali menjadi tempat pertandingan liga kampung nasional.
Sebuah kebanggaan bagi talenta muda sepak bola bisa berlaga di stadion kebanggaan masyarakat Indonesia.