Prabowo-Gibran Disebut Neo Orba, Gerindra Singgung Ada Partai Politik yang Tak Percaya Diri
Menurut dia, jika mulai ada kontestan pemilu yang menyerukan kampanye negatif, maka pihak demikian telah kehilangan kepercayaan diri.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra turut merespons soal pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang menyatakan kalau pasangan Prabowo-Gibran merupakan neo orde baru yang tercipta.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyikapi santai pernyataan itu.
Dirinya menilai kalau pernyataan dari Djarot itu harus dilihat dari dua sisi, yakni negatif dan positif.
Baca juga: Prabowo-Gibran Disebut Neo Orde Baru, Fadli Zon: Pak Jokowi Ubah Haluan, Tidak Boleh Nangis
"Kalau dalam konteks positif ya mungkin saja, di orde baru ada hal hal positif juga begitu juga di orde lama, begitu juga di orde reformasi," kata Habiburokhman saat ditemui awak media di Grand Sahid, Jakarta, Minggu (5/11/2023).
Jika pernyataan itu berada pada sudut pandang negatif, maka kata Habiburokhman, sejatinya ada hal yang ditakutkan oleh kontestan lainnya.
Menurut dia, jika mulai ada kontestan pemilu yang menyerukan kampanye negatif, maka pihak demikian telah kehilangan kepercayaan diri.
Baca juga: PDIP Tuding Prabowo-Gibran Cerminan Neo-Orde Baru, Minta Mereka Dihadapi
"Pasangan calon dalam kontestasi apapun ketika dia mulai melakukan kampanye negatif, menunjukkan dia tidak percaya diri untuk menunjukkan nilai jualnya, tidak percaya diri untuk menunjukkan dia punya visi misi program yang bisa mengambil hati rakyat," ujarnya.
Atas hal itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut menegaskan, pasangan Prabowo-Gibran tidak pada posisi untuk menimpali pernyataan dari Djarot lebih jauh.
Sebaliknya, Prabowo-Gibran bersama partai politik di KIM akan merespons hanya dengan senyuman dan tetap merangkul satu sama lain.
"Politik kami adalah politik merangkul, politik senyumin aja, ya, silakan mas Djarot bilang begitu, pak Prabowo akan tersenyum saja, kalau perlu pak Prabowo akan jogetin saja," tukas dia.
Diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat menuding pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai cerminan neo-Orde Baru masa sekarang.
Djarot meminta seluruh partai politik pendukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk bersatu menghadapi mereka berdua.
Baca juga: Jusuf Kalla Sebut Pemerintahan Jokowi Kian Mirip Era Orde Baru: Sekarang Begitu Kelihatannya
"Terus bergerak, Ganjar-Mahfud MD pastikan akan terus perkuat demokrasi. Bersama kita hadapi Prabowo-Gibran sebagai cerminan Neo-Orde Baru masa kini," ujar Djarot lewat keterangannya, Sabtu, (4/11/2023).
Dia berkata bahwa kemenangan dimulai dari rakyat yang memfokuskan pergerakan di akar rumput atau lingkup paling bawah.
Djarot turut menyinggung kasus penurunan baliho Ganjar-Mahfud di Bali saat kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
"Rakyat bereaksi keras atas mobilisasi aparat dengan melakukan penurunan bendera, baliho, dan berbagai atribut dukungan terhadap Ganjar-Mahfud MD," ujarnya.
Di samping itu, dia menyindir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia capres dan cawapres yang membuka jalan bagi Gibran untuk menjadi cawapres.
Djarot menyebut spiritualitas bangsa Indonesia mengajarkan bahwa tak ada tempat untuk pihak yang memiliki ambisi kekuasaan dan cinta terhadap keponakan hingga MK pun dikebiri.
"Kini kekuatan moral lahir kembali. Inilah fondasi terpenting Ganjar-Mahfud MD, kokoh pada moral kebenaran dan berdedikasi total pada rakyat, bangsa, dan negara, bukan pada keluarga," kata Djarot.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.