Jokowi Tiba-tiba Sebut Pilpres Banyak Drama Seperti Sinetron, Tapi Puji Dominasi Anak Muda di Golkar
Presiden Joko Widodo kembali berkomentar soal kondisi politik di Tanah Air yang mewarnai tahapan Pemilu 2024.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo kembali berkomentar soal kondisi politik di Tanah Air yang mewarnai tahapan Pemilu 2024.
"Saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah, terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat," ujar Jokowi saat memberi sambutan pidato pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023).
Jokowi mengatakan, seharusnya yang dikedepankan dalam kontestasi Pilpres adalah pertarungan gagasan bukan malah pertarungan perasaan.
"Mestinya kan pertaruangan gagasan, mestinya pertarungan ide-ide bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita," kata Jokowi.
Hanya saja Jokowi tidak menjelaskan lebih jauh mengenai drama korea seperti apa yang dimaksud atau pertarungan perasaan seperti apa yang terjadi.
Jokowi enggan melanjutkan pernyataannya tersebut karena khawatir melebar kemana-mana.
"Tidak usah saya teruskan karena nanti kemana-mana," kata Jokowi.
Puji kaderisasi dan regenerasi anak muda di Golkar
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan bahwa pada tahun 2030, sebanyak 68 persen penduduk Indonesia adalah penduduk berusia produktif.
Sehingga dominasi tersebut bakal mengisi ruang pemikiran hingga semangat dari kalangan generasi muda.
"Di tahun 2030, 68 persen penduduk Indonesia adalah penduduk berusia produktif. Artinya generasinya generasi muda. Pemikirannya didomonasi pemikiran anak-anak muda, dan semangatnya juga didominasi semangat anak-anak muda," kata Jokowi disambut riuh tepuk tangan kader Golkar.
Jokowi pun menyebut momentum bonus demografi tersebut harus digunakan untuk memajukan Indonesia.
Pasalnya kata mantan Wali Kota Solo ini, momentum tersebut hanya terjadi satu kali dalam peradaban sebuah bangsa atau negara di dunia.
Baca juga: Putusan MKMK Dibacakan Hari Ini, Sederet Temuan yang Tentukan Nasib Anwar Usman & Gibran di Pilpres
"Dan di dalam peradaban sebuah negara, di dalam peradaban sebuah bangsa ini hanya terjadi satu kali," katanya.
Berkenaan dengan ini, Jokowi mengaku senang dengan Partai Golkar yang memiliki kepekaan atas momentum dilibatkannya anak muda.