FX Rudy Ungkap Jokowi Pernah Tawari Posisi Wamen PUPR Usai Menangkan Gibran di Solo
Saat Pilkada Kota Solo pada 2020 awalnya DPC PDIP Kota Solo telah sepakat untuk mengusulkan Achmad Purnomo untuk menjadi wali kota Solo.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menawari posisi wakil menteri PUPR kepada FX Hadi Rudyatmo karena telah memenangkan anaknya Gibran Rakabuming Raka menjadi wali kota Solo.
Diketahui FX Hadi Rudyatmo merupakan Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Ia bercerita, saat Pilkada Kota Solo pada 2020 awalnya DPC PDIP Kota Solo telah sepakat untuk mengusulkan Achmad Purnomo untuk menjadi wali kota Solo.
Baca juga: Polisi Patroli di Kantor DPC PDIP Kota Solo: FX Rudy Merasa Terintimidasi, Ini Jawaban Kapolresta
Tetapi seiringnya berjalan waktu, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengambil keputusan berbeda dengan mengeluarkan rekomendasi ke Gibran yang maju menjadi wali kota Solo.
"Saya lebih mementingkan persahabatan dari pada sebuah jabatan. Contoh ketika saya diminta menjadi wakil menteri PUPR saya tolak. Karena saya lebih mementingkan persahabatan saya dengan Pak Pur dari pada sebuah jabatan menjadi Wakil Menteri," kata FX Rudy dikutip dari TribunSolo, saat ditemui di kediamannya, Rabu (8/11/2023).
FX Rudy tidak ingin jabatan wakil menteri menjadi bentuk transaksi politik menyingkirkan Achmad Purnomo untuk mengajukan Gibran sebagai Wali Kota Solo.
"Nanti Pak Pur akan menilai ternyata Rudy barter menjadikan Gibran Teguh Wali Kota dan Wakil Wali Kota," terangnya.
Ia menyebut, presiden Jokowi menawari jabatan ini melalui Gibran yang waktu itu akan segera dilantik setelah berhasil memenangkan pemilihan.
"Sebelum dilantik 2020. Mas Gibran datang sendiri menegaskan mau ndak dilantik menjadi Wakil Menteri," jelasnya.
Waktu itu ia langsung menolak tawaran tersebut. Ia lebih memilih menjadi tukang las dari pada menjadi wakil menteri.
Ia tidak ingin membuat Achmad Purnomo kecewa yang kedua kali.
"Mboten mas. Saya bali dadi tukang las mawon. Saya lebih penting persahabatan dengan Pak Pur tidak putus dari pada saya menerima jabatan sebagai Wakil Menteri," katanya.
"Namun Pak Pur menilai saya bahwa saya mencalonkan Pak Pur Pak Teguh hanya basa-basi barter Gibran Pak Teguh karena saya pengen menjadi Wakil Menteri," jelasnya. (Ahmad Syarifudin/TribunSolo)