Pada Oktober 2023 lalu, dia memimpin beberapa purnawirawan TNI/Polri untuk mendukung pasangan itu.

Purnawirawan itu berjumlah 11 orang dan tergabung dalam Forum Komunikasi Purnawirawan TNI/Polri untuk Perubahan dan Persatuan (FKP3).

Syaugi lahir di Malang pada 10 Desember 1960 dan menjadi lulusan terbaik Akademi Angkatan Udara (AAU) pada tahun 1984.

Syaugi pun melanjutkan pendidikan di Fighter Weapon Course Amerika Serikat yang merupakan pendidikan kualifikasi tertinggi bagi instruktur penerbang tempur.

Saat berkiprah di dunia militer, Syaugi pernah menjadi bagian dari Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).

Di samping itu, dia pernah menjabat sebagai Komandan Skadron Udara 3, Pangkosek IV Biak, Komandan Lanud Iswahjudi dan Pangkoopsau I.

Syaugi juga sempat menjadi Atase Pertahanan RI di Moskow, Rusia.

Dia tercatat pernah bergabung dengan satuan elit pilot Indonesia yakni Tim Aerobatik Elang Biru TNI AU.

Baca juga: Anies-Cak Imin Tak Permasalahkan Nomor Urut Peserta Pilpres 2024: Berapa Pun AMIN Siap

Menjadi Kepala Basarnas

Setelah pensiun, Syaugi dipercaya menjadi Kepala Basarnas pada Tahun 2017.

Dia menggantikan Kepala Basarnas sebelumnya, Marsekal Madya TNI F.H. Bambang Sulistyo, yang memasuki masa pensiun.

Menjadi Kepala Basarnas, Syaugi harus menangani evakuasi korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang tanggal 29 Oktober 2018. Korban tewas dalam kecelakaan itu 189 orang.

Jabatan Syaugi sebagai Kepala Basarnas berakhir pada Januari 2019.

Setelah itu, Syaugi berkarier sebagai Komisaris Utama PT MRT Jakarta tahun hingga 2022.

(Tribunnews/Febri/Hasanudin Aco/Chaerul Umam)