Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakai Kemeja Hijaunya saat Diumumkan Jadi Cawapres Ganjar, Mahfud MD Bicara Dinasti Politik

Mahfud kemudian ditanya lebih jauh perihal apakah dirinya mengakui praktik dinasti politik terjadi dalam Pilpres kali ini.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Pakai Kemeja Hijaunya saat Diumumkan Jadi Cawapres Ganjar, Mahfud MD Bicara Dinasti Politik
Tribunnews.com/Gita Irawan
Calon wakil presiden Ganjar Pranowo, Mahfud MD mengenakan kemeja hijaunya yang digunakan saat dirinya diumumkan sebagai calon wakil presiden Ganjar Pranowo saat menemui masyarakat di kantor Gerakan Bhinneka Nasional (GBN), Pejompongan, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo, Mahfud MD mengenakan kemeja hijaunya yang digunakan saat dirinya diumumkan sebagai calon wakil presiden Ganjar Pranowo di kantor DPP PDIP pada Rabu (18/10/2023) lalu.

Mahfud mengenakan acara tersebut saat menemui sejumlah masyarakat di kantor Gerakan Bhinneka Nasional (GBN) di daerah Pejompongan Jakarta pada Selasa (14/11/2023).

Pertemuan tersebut berlangsung tertutup dari awak media.

Usai menemui masyarakat, Mahfud melakukan tanya jawab dengan awak media.

Mahfud menjawab ketika ada yang menanyakan perihal isu dinasti politik.

Ia mengatakan agar rakyat diberi tahu bahwa dinasti politik bukan sekadar nama atau istilah.

Berita Rekomendasi

"Ya, makanya rakyat supaya diberi tahu bahwa dinasti politik itu bukan sekadar nama, bukan sekadar istilah. Bahwa itu mengandung, boleh secara hukum, tapi mengandung satu persyaratan moral," kata Mahfud di lokasi.

Mahfud kemudian ditanya lebih jauh perihal apakah dirinya mengakui praktik dinasti politik terjadi dalam Pilpres kali ini.

Mahfud menjawab singkat.

"Enggak usah dikatakan itu, orang sudah semua menyebut," kata dia.

Baca juga: Harta Ganjar-Mahfud, Prabowo-Gibran, dan Anies-Cak Imin usai Resmi Jadi Capres-Cawapres 2024

Mahfud mengatakan, dalam pertemuan tersebut masyarakat menyampaikan keinginan mereka terkait pergantian kepemimpinan yang bukan hanya sekadar formalitas.

Melainkan juga, sambung dia, perubahan substansi dalam tata pemerintahan Indonesia. 

"Bukan hanya sekadar pergantian pimpinan yang formalitas yang sudah ada diganti. Tetapi juga harus ada perubahan subsstansi dalam ketata pemerintahan kita. Yang lebih beradab demokrasinya tentu saja, agar melahirkan pemimpin-pemimpin dan wakil-wakil rakyat itu yang berkeadaban juga," kata Mahfud.

"Kalau praktik demokrasinya tidak beradab, apalagi lalu dipertontonkan ketidakberadaban itu oleh aparat yang menyamar. Wah itu negara ini nggak akan pernah berkah," sambung dia.

Ia mengatakan menyempatkan datang ke lokasi karena mengetahui semangat dari masyarakat yang hadir di kantor GBN. Dan dirinya telah berhubungan dengan GBN sejak setahun lalu untuk berbicara terkait hal-hal tersebut.

"Sekarang sudah sampai ke jalan yang lebih konkret. Sudah masuk ke pencalonan, sudah masuk ke proses-proses konstitusional insya Allah Tuhan memberi jalan," kata Mahfud.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas