Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hashim Sebut Kabar Korupsi di Kemenhan Bukan Hal Baru: Saya Sudah Ungkap Dari 3 Tahun Lalu

Hashim Djojohadikusumo buka suara soal pernyataannya terkait adanya korupsi di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Hashim Sebut Kabar Korupsi di Kemenhan Bukan Hal Baru: Saya Sudah Ungkap Dari 3 Tahun Lalu
Tribunnews.com/ Ibriza Fasti Ifhami
Adik dari Menteri Pertahanan sekaligus capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo. 

Tetapi, setelah diperiksa, rupanya terjadi mark up besar-besaran dalam kontrak tersebut.

Meski begitu, Hashim menegaskan Prabowo tahan akan godaan.

Ia mengatakan, sang kakak selalu menggagalkan dugaan praktik korupsi di Kemenhan.

Hashim mulanya bercerita mengenai momen Prabowo yang baru diangkat menjadi Menteri Pertahanan pada 2019 silam.

Di bulan-bulan pertama Prabowo bekerja, ia mengatakan, sang kakak harus menandatangani kontrak senilai Rp 51 triliun.

Namun, kontrak yang nilainya fantastis itu ternyata terindikasi korupsi mark up.

"Rp 51 triliun di atas meja dia. Dan waktu itu kami sudah dapat laporan, saya dapat laporan, di kontrak ini korupsi mark up-nya gila. Ini lebih gila, ini gila, ini gila, gilanya memang melampaui gila, Pak," ujar Hashim di acara Guyub Nasional di Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).

Berita Rekomendasi

Menurut Hashim, mark up merupakan salah satu penyakit di Indonesia.
Sebab, di salah satu kasus angka mark up-nya mencapai 1.250 persen.

Hashim mengungkapkan, nilai kontrak bisa mencapai Rp 51 triliun karena pengadaan barangnya diduga di-mark up.

Ia mengatakan, harga satuan senjata yang hanya 800 dolar diduga dinaikkan menjadi 10.800 dolar.

"Ada satu senjata harga pabrik 800 dolar satu senjata senapan canggih, yang datang ke mejanya Prabowo harganya 10.800 dolar. Bisa dihitung, harga asli 800, yang datang ke meja Menteri Pertahanan 10.800 dolar, mark up-nya saya hitung," kata Hashim.

"Dan waktu saya lapor ke kakak saya, dia tidak mau percaya. Karena dia sudah bicara bocoran-bocoran berapa tahun, dia dikritik sebagai 'Prabocor' karena orang enggak mau percaya. Tapi yang diduga orang lebih jelek lagi. Ada orang yang lebih rakus lagi dari orang rakus," ujarnya lagi.

Karena itu, Hashim menilai kerakusan di Indonesia sudah melampaui batas.

Ia lantas mengingatkan bahwa uang yang mau dirampok oleh para oknum itu merupakan uang rakyat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas