ILUNI UI Ajak Tiga Paslon Pilpres Hadirkan Ruang Politik Sehat untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi
Didit menjelaskan ruang politik sehat ini menitikberatkan pada upaya meningkatkan literasi politik yang mencerdaskan serta melindungi keselamatan.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) mengajak publik dan para konstestan paslon Pilpres 2024 untuk menghadirkan ruang sosial politik yang mengedepankan asas keadilan dan kebebasan berpendapat, dalam rangka meningkatkan kualitas demokrasi.
Lewat semangat ini, ILUNI UI mendeklarasikan 'Rumah Politik Sehat untuk Pemilu 2024'. Inisiasi ini turut dihadiri oleh timses ketiga paslon capres-cawapres, jejaring alumni UI, hingga organisasi nonpartisan di Sekretariat ILUNI UI, Salemba, Jakarta.
Baca juga: Dilaporkan ke DKPP Atas Pelanggaran Etik, KPU: Sudah Jalankan Tahapan Pilpres Sesuai Aturan
"Kami berharap seluruh elemen bangsa menjadi penggerak terbangunnya ruang sosial politik yang sehat, berkeadilan, dan menghargai kebebasan berpendapat. Pemilu 2024 hanya satu babak dari perjalanan bangsa Indonesia yang panjang, di mana kita terus menerus terbukti mampu menjaga kerukunan," kata Ketua Umum ILUNI UI Didit Ratam, Kamis (16/11/2023).
Didit menjelaskan ruang politik sehat ini menitikberatkan pada upaya meningkatkan literasi politik yang mencerdaskan, melindungi keselamatan dan bisa diupayakan siapa saja.
Sebab menurutnya, demokrasi yang maju adalah terbangunnya ruang luas terhadap inklusivitas semangat persatuan, serta adanya pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam rangka memerangi hoaks di media sosial.
Baca juga: Sudirman Said Ungkap Sumber Dana Kampanye AMIN di Pilpres 2024
"Melalui AI siapapun bisa berkomunikasi langsung dengan para calon pemimpin, baik legislatif maupun eksekutif. Jadi, kita dapat penjelasan langsung dari sumbernya," kata Sabrang Noe dari Pemimpintar.
Sementara itu Waksekjen ILUNI UI Meggy Tri Buana mengatakan penggunaan AI diyakini dapat meminimalisir terjadinya misinformasi dan politik adu domba yang kerap terjadi di pemilu.
"Pengalaman Pemilu lalu harusnya menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak lagi mau dibenturkan dengan segala macam stigma negatif, seperti cebong dan kampret. Salah satu upaya konkritnya adalah penggunaan teknologi AI," jelas dia.
Sekjen ILUNI UI Ahmad Fitrianto menekankan, bahwa esensi dari pemilu adalah adu gagasan dan kemampuan eksekusi yang diselenggarakan dengan menjunjung asas bebas dan adil, menghindari kecurangan, menolak politik uang, tanpa intimidasi.
Ia juga menyoroti peristiwa yang dialami Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI Melki Sedek Huang belakangan ini.
"Upaya pelemahan demokrasi seperti intimidasi terhadap pendapat kritis masyarakat, harus ditolak dan Negara wajib menjamin keselamatan segenap bangsa Indonesia dalam kondisi apapun," pungkas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.