Susi Pudjiastuti Dikabarkan Segera Merapat ke Kubu Prabowo-Gibran, Berikut Profilnya
Habiburokhman mengklaim mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Susi Pudjiastuti merapat mendukung pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman mengklaim mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Susi Pudjiastuti merapat mendukung pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka hanya tinggal menunggu waktu saja.
Ia menyampaikan bahwasanya nama Susi hanya tinggal diumumkan secara resmi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran saja.
"Kalau feeling kami sih ya tinggal nunggu waktu saja Bu Susi merapat ke kami secara resmi," katanya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Menurutnya, TKN Prabowo-Gibran juga sering berkomunikasi dengan Susi Pudjiastuti. Bahkan, Prabowo juga memiliki hubungan yang baik dengan pemilik Susi Air tersebut.
"Bagus sekali ya kalau komunikasi dengan Bu Susi ya, baik pak Prabowo dan Bu Susi, kemudian rekan-rekan dari Jawa Barat, Gerindra Jawa Barat dengan Bu Susi dan TKD Jawa Barat bagus sekali hubungannya dengan Bu Susi," katanya.
Ia menilai Susi Pudjiastuti sebagai tokoh terbaik bangsa yang memiliki banyak prestasi saat menjadi menteri maupun setelah tidak meniadi menteri sekalipun.
"Kita lihat ya beliau mengkampanyekan banyak hal-hal positif terutama terkait kemaritiman, terkait kaum nelayan. Kalau saya dengar pandangannya sudah seperti, memang seorang guru besar ya soal bagaimana fungsi nelayan bagi mensupport pertahanan nasional," katanya.
Oleh sebab itu, Ia menyampaikan sudah sewajarnya seluruh paslon menginginkan Susi Pudjiastuti hadir bergabung bersama Prabowo-Gibran.
"Karena dia bisa ada di titik-titik terluar wilayah kita. Wajar semua Paslon menginginkan Bu Susi hadir, kami sangat ingin beliau hadir bergabung bersama kami," tukasnya.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Gerindra Jawa Barat mengklaim kalau mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti akan turut gabung perkuat kemenangan Prabowo-Gibran di Jawa Barat.
Kata Kepala Bappilu Gerindra Jawa Barat Aries Marsudiyanto, Susi ditawarkan menjadi Dewan Kehormatan Bappilu Gerindra Jawa Barat.
"Beliau (Susi) kita tempatkan di Dewan Kehormatan kita di Bappilu," kata Aries kepada awak media usai acara konsolidasi Gerindra Jawa Barat, di Bidakara, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Meski begitu, Aries tidak membeberkan secara detail saat ditanyakan apakah Susi turut masuk ke dalam Partai Gerindra atau tidak.
Dirinya hanya menjabarkan, setiap tokoh-tokoh nantinya yang masuk dalam tim kampanye nasional (TKN) maupun di Bappilu Partai akan bertugas sesuai dengan fungsi masing-masing.
"Saya rasa ya semuanya pada porsinya masing-masing lah, ada yang di lapangan, ada yang pemikirannya, semuanya sinergis, seperti itu," kata dia.
Mengenai siapa saja tokoh-tokoh yang akan mengawal kemenangan di Jawa Barat, kata dia, ada mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil selaku Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabkwo-Gibran Jawa Barat.
Tak hanya itu, disebutkan juga nama M. Iriawan alias Iwan Bule, lalu ada nama legenda sepakbola Persib Bandung Umuh Muchtar serta beberapa tokoh masyarakat setempat.
Saat ditegaskan kembali perihal klaim penempatan Susi di Dewan Kehormatan Bappilu Gerindra Jawa Barat, Aries membenarkan.
Justru kata dia, pihaknya akan melakukan silaturahmi dengan Susi Pudjiastuti dalam waktu dekat.
"Iya, kita masukkan beliau ke Dewan Kehormatan Bappilu, nanti ada kesempatan saya akan bersilaturahmi, menghadap beliau ya untuk lebih intens dan lebih terstruktur lah," kata Aries
Hanya saja saat dimintai konfirmasi dari Susi Pudjiastuti terkait klaimnya itu, Aries tidak membeberkan secara detail.
"Ya, ya, ya, nanti kita semuanya ya akan kelihatan di lapangan," sambungnya.
Turut hadir dalam agenda konsolidasi Partai Gerindra Jawa Barat itu ada Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani serta Wakil Ketua Dewan Kehormatan DPP M. Iriawan alias Iwan Bule.
Profil Susi Pudjiastuti
Susi Pudjiastuti lahir tanggal 15 Januari 1965 di Pangandaran, Jawa Barat. Ia merupakan putri dari Hajjah Suwuh Lasminah dan Ahmad Karlan.
Susi Pudjiastuti pernah bersekolah di SMA Negeri 1 Yogyakarta, meskipun pada akhirnya putus di tengah jalan.
Putus sekolah tak membuatnya menyerah, ia pun memilih jalan untuk berbisnis dengan modal Rp 750.000 hasil dari menjual perhiasan.
Ia mengawali bisnis sebagai pengepul ikan atau tengkulak ikan. Ia memulai bisnis pada tahun 1983 di Pangandaran.
Berkat kepiawannya berbisnis, Susi Pudjiastuti berhasil mendirikan pabrik di tahun 1996. Pabrik tersebut ia beri nama PT ASI Pudjiastuti Marine Product yang berfokus pada pengolahan ikan.
Pada tahun 2004, Susi Pudjiastuti mendirikan PT. ASI Pudjiastuti Aviation setelah mendapatkan suntikan modal sebesar Rp 47 miliar. Uang tersebut ia gunakan untuk membangun sebuah landasan dan membeli pesawat Cessna Grand Caravan.
Perusahaan penerbangan tersebut semakin berkembang hingga memiliki puluhan pesawat terbang dengan berbagai jenis.
Pada 2008, Susi Pudjiatuti juga mendirikan sekolah pilot yang bernama Susi Flying School, melalui PT. ASI Pudjiastuti Flying School.
Nama Susi Pudjiastuti kian melambung ketika Presiden Joko Widodo mengumumkan susunan kabinet menteri untuk periode pemerintahan 2014-2019.
Ia dilantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan menggantikan Sharif Cicip Sutarjo, tepatnya pada tanggal 26 Oktober 2014.
Penampilan dan latar belakang Susi menarik perhatian publik untuk memonitor kinerjanya. Seorang wanita memimpin kementerian, bertato, merokok dan bicara ceplas-ceplos.
Perhatian publik atas Susi mencapai puncaknya ketika ia menjadi salah satu garda terdepan menjaga perairan Indonesia dari aktivitas pencurian ikan.
Dalam rentang waktu November 2014 hingga Agustus 2018, 488 kapal pencuri ikan berhasil ditenggelamkan. Kapal asal Vietnam dan Filipina adalah yang paling banyak diledakkan dan akhirnya menjadi rumah bagi biota dasar laut.
Selain itu, kebijakan lain yang mendapat perhatian publik adalah pelarangan penggunaan alat tangkap yang merusak lingkungan serta kebijakan melarang ekspor benih lobster.
Gebrakan lain yang pernah dilakukan Susi saat menjabat menteri adalah menelurkan program yang dikenal dengan istilah ‘Susinisasi’.
Istilah itu disematkan oleh Presiden Jokowi dan wakil presiden saat itu, Jusuf Kalla.
Program ini menitikberatkan pada pembuatan anggaran yang tepat guna, efisien, tidak untuk dihambur-hamburkan, serta mengutamakan penggunaan nomenklatur yang tidak bersayap.
Terlepas dari anggapan Susi tersebut, ia merasa selama menjadi menteri banyak hal yang membuatnya merasa kecewa karena ia tidak sepenuhnya bisa mengontrol sistem.
Berbeda halnya setelah tak menjadi pejabat negara, Susi merasa dirinya bisa punya kuasa penuh atas sistem yang dibangunnya sendiri.
"Waktu jadi menteri, saya banyak kecewa karena sistemnya orang lain, style-nya orang yang punya," ucap Susi.
Kiprah Susi di pemerintahan berhenti ketika periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi. Susi tidak lagi menjabat Menteri KKP.