Narasi Satu Putaran Kubu Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Bisakah Terwujud? Ini Analisis Pengamat
Direktur Political Public and Policy Studies, Jerry Masie, menilai pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran memang punya peluang untuk memenang satu pu
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kampanye Pilpres 2024 akan segera dimulai pada Selasa (28/11/2023) minggu depan.
Namun, masing-masing paslon sudah berusaha menarasikan kubunya.
Salah satu narasi yang paling terdengar yakni bagaimana paslon membuat klaim optimisme menang satu putaran, tak terkecuali capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Direktur Political Public and Policy Studies (P3S), Jerry Masie, menilai pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran memang punya peluang untuk memenangi Pilpres dalam satu putaran.
Jerry mengatakan, kemenangan satu putaran itu bisa diraih jika pasangan Prabowo-Gibran mampu menyapu bersih suara pemilih muda. Apalagi, jika Prabowo-Gibran memilki suara mayoritas di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
"Saya kira jika mereka bisa menyapu suara anak muda, maka peluang menang (satu putaran) sangat besar. Apalagi jika mereka menguasai Jabar dengan jumlah pemilih hampir 35 juta dan Jatim 33 juta pemilih maka bisa hanya satu putaran," kata Jerry saat menjadi narasumber dalam diskusi virtual bertajuk "Berebut Suara Anak Muda Siapa yang Unggul?" dikutip Jumat (24/11/2023).
Dengan banyaknya dukungan yang dimiliki, Jerry menilai pasangan Prabowo-Gibran mampu menguasai 51 persen suara nasional saat pilpres nanti.
Namun, dikatakan Jerry, hal itu bisa diraih jika tim pemenangan dan mesin partai dikerahkan secara maksimal.
"51 persen atau 52 persen pasti akan diraih Prabowo tapi tim pemenangan harus bekerja maksimal," ujar dia.
Sementara itu, Pengamat politik Adi Prayitno menyebut, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka sulit untuk memenangkan Pilpres 2024 hanya melalui satu putaran.
Namun, ia tak menampik bahwa kemungkinan mereka menang satu putaran bisa saja terjadi.
"Kemungkinan itu ada. Tapi sulit karena rumus menang satu putaran tak mudah," kata Adi, kepada Tribunnews.com, Rabu (15/11/2023).
Sebab, Adi menjelaskan, untuk menang satu putaran, Prabowo-Gibran harus meraih 50 persen plus suara nasional.
Kemudian, mereka juga harus meraih suara secara merata di separuh jumlah keseluruhan provinsi di Indonesia dan meraih 20 persen suara dari jumlah pemilih di setiap provinsi.
"Selain wajib meraih suara 50 persen plus suara nasional, suaranya itu harus merata di separuh jumlah keselurusan provinsi, dan di setiap provinsi itu minimal mendapat 20 persen suara dari jumlah pemilih," jelasnya.
Adapun Adi mengungkapkan, saat ini belum ada kandidat capres-cawapres yang raihan suaranya mencapai 50 persen plus.
"Melihat data per hari ini saja belum ada calon mencapai 50 persen plus satu itu," tutur Adi.
Menurut Adi, untuk melihat kemungkinan raihan suara tiap pasangan capres-cawapres itu pada sepekan sebelum hari pencoblosan.
"Seminggu sebelum pencoblosan terlihat," jelasnya.
Baca juga: Hasil Survei, Pernyataan Politikus, dan Pandangan Pengamat: Pilpres 2024 Diprediksi 2 Putaran
Adapun sejumlah hasil survei terbaru elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menunjukkan tak ada satu pun pasangan calon (paslon) yang bisa menyentuh angka 50 persen.
Misalnya, hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirilis pada Senin (20/11/2023).
LSI menyebut Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengungguli Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Berdasarkan hasil survei, Peneliti LSI Denny JA, Adjie Al Faraby menyebut Pilpres 2024 kemungkinan berlangsung dua putaran.
Prabowo-Gibran diprediksi melenggang ke putaran kedua. Sebagai informasi, Adjie menyatakan survei diambil pada 6 s.d. 13 November 2023 dengan 1.200 responden.
Survei ini menggunakan metode multi stage random sampling.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan margin of error 2,9 persen.
Hasilnya, Prabowo-Gibran: 40,3 persen, Ganjar-Mahfud MD: 28,6 persen, Anies-Muhaimin: 20,3 persen, dan 10,8 persen belum menentukan pilihan.
Kemudian, survei dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) yang dilakukan pada 9 s.d. 13 November 2023 menunjukkan hasil Anies-Muhaimin: 24,00 persen, Prabowo-Gibran: 34,25 persen, dan Ganjar-Mahfud: 38,75 persen.
Sementara itu, responden yang tidak tahu atau tidak menjawab: 3,00 persen. Jumlah responden dalam surveisebanyak 1.300 responden dengan margin of error sebesar 2,83 persen.
Sebelumnya, calon wakil presiden koalisi Indonesia maju, Gibran Rakabuming Raka mulai menggaungkan bakal menang satu putaran di pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Putra sulung Presiden Jokowi itu pun yakin jika melihat hasil lembaga survei.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyampaikan bahwa optimistis Gibran bukan tanpa sebab. Pasalnya, ada trend lonjakan elektabilitas dari Prabowo-Gibran.
"Sekarang trennya begitu Anda lihat ya lonjakan surveinya pak Prabowo begitu berpasangan dengan mas Gibran," kata Habiburokhman di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Bahkan, kata dia, elektabilitas Prabowo-Gibran unggul hampir 10 persen. Jagoannya itu unggul jauh dibandingkan pasangan Ganjar-Mahfud maupun Anies-Muhaimin.
"Kalau saya orang Jakarta Timur manggilnya bang Gibran sekitar hampir 3 kali margin of error atau hampir 10 persen. Apalagi kalau hari ini sudah penetapan," pungkasnya.