Temui Romo Magnis, Ganjar Tepis Cari Dukungan: Beliau Intelektual, Tokoh Agama, Tak Boleh Berpihak
Ganjar Pranowo menepis pertemuannya dengan budayawan sekaligus rohaniwan Romo Franz Magnis Suseno untuk meminta dukungan di Pilpres 2024
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menepis pertemuannya dengan budayawan sekaligus rohaniwan Romo Franz Magnis Suseno untuk meminta dukungan di Pilpres 2024, mendatang.
Ganjar menyebut, sosok Romo Magnis sebagai seorang intelektual dan tokoh agama yang memiliki sikap pribadi.
Selain itu, dia menilai, Romo Magnis taK bolah secara terbuka berpihak. Sehingga, pertemuannya hanya sebatas berdiskusi dan bersilahturahmi.
Hal itu disampaikan Ganjar saat ditanya wartawan soal apakah kunjungan ke Romo Magnis untuk meminta dukungan.
"Diskusi biasa, beliau sebagai intelektual sebagai tokoh agama tentu, beliau punya sikap pribadi, tapi tidak boleh berpihak secara terbuka, karena itu menunjukan beliau juga secara institusinya netral, begitu ya," kata Ganjar di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Cempaka Putih, Jakarta, Jumat (24/11/2023) pagi.
Dalam kesempatan itu, Ganjar duduk didampingi oleh Romo Magnis.
Lebih lanjut, mantan Gubernur Jawa Tengah ini menaruh hormat yang tinggi kepada sosok Romo Magnis.
"Sehingga saya sangat hormat, ini seorang orang yang lebih muda datang kepada orang yg lebih tua," ungkap dia.
Ganjar pun menyebut bahwa sikap Kenegarawanan itu penting dalam membangun bangsa ke depan.
Apalagi, Ganjar mengaku mendapat cerita langsung dari Romo Magnis soal nasib rakyat kecil yang harus bergantung kepada siapa saat ini.
"Teori representasi tadi beliau ceritakan bahwa banyak orang kecil sekarang agak sulit, siapa wakil saya yang harus bisa menyuarakan suara saya? Itu sebenernya mencolek hati para politisi, kita-kita yang kemudian duduk dalam jabatan publik umtuk lebih perhatian pada mereka," ujarnya.
"Beliau cerita soal kemiskinan, soal akses-akses kemudahan menuju kesejahteraan ya, dan itu yang beliau ceritakan," jelas Ganjar.