Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antisipasi Caleg Stres yang Gagal di Pemilu 2024, Rumah Sakit Mulai Siapkan Dokter Spesialis Jiwa

Berkaca pada kasus sebelumnya, biasanya ada calon anggota legislatif atau caleg yang stres setelah Pemilihan Umum (Pemilu).

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Antisipasi Caleg Stres yang Gagal di Pemilu 2024, Rumah Sakit Mulai Siapkan Dokter Spesialis Jiwa
tribun-medan.com/ari
Posko Penanggulangan Caleg Sters di Jalan Perintis Kemerdekaan Kebun Lada, Rabu (9/4/2014). Posko ini berdiri pada Pemilu 2014 lalu. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkaca pada kasus sebelumnya, biasanya ada calon anggota legislatif atau caleg yang stres setelah Pemilihan Umum (Pemilu).

Umumnya caleg itu stres karena gagal terpilih jadi anggota Dewan (legislatif).

Oleh karena itu pada Pemilu 2024 ini, sejumlah rumah sakit di Indonesia mengantisipasi hal itu.

Rumah sakit menyiapkan ruangan khusus untuk mengantisipasi caleg yang mengalami stres atau gangguan jiwa akibat gagal dalam pemilihan legistlatif (Pileg) di Pemilu 2024.

Rumah Sakit Oto Iskandar Dinata, Soreang, Bandung Jawa Barat, misalnya.

Ini adalah salah satu rumah sakit yang menyiapkan ruangan khusus untuk caleg yang mengalami gangguan mental.

Tidak hanya itu, pihak RS Oto Iskandar Dinata juga menyiapkan dokter spesialis jiwa dan bagi calon legislatif yang stres usai mengikuti kontestasi Pemilu 2024.

Berita Rekomendasi

"Kita sebenarnya sudah memiliki dokter spesialis penyakit jiwa, jadi untuk kegiatan pasien-pasien yang kasus ringan itu bisa dilakukan dengan rawat jalan. Rencananya ada 10 ruangan VIP untuk persiapan Pemilu," kata Irfan Agusta, Wadir Pelayanan RSUD Oto Iskandar Dinata dalam tayangan Kompas Petang, Jumat (24/11/2023).

Baca juga: Profil Manotar Tampubolon, Diusir DPR Saat Jalani Tes Calon Hakim Ad Hoc, Berstatus Caleg PSI

Layanan yang diberikan RS Oto Iskandar Dinata nantinya ditujukan bagi caleg yang mengalami gangguan kejiawaan seperti gelisah, gemetar dan susah tidur hingga cemas.

Tidak hanya di RS Oto Iskandar Dinata, RSUD dr. Abdoer Rahiem Situbondo, Jawa Timur juga sedang menyiapkan ruangan khusus rawat inap.

Direktur RSUD dr Abdoer Rahiem, Roekmy Prabarini mengatakan saat ini pihaknya sedang membangun ruang rawat inap jiwa untuk pasien dengan gangguan mental psikologis seperti caleg yang stres.

"Saat ini kami dalam pembangunan ruang rawat inap jiwa baik yang akut maupun kronis atau yang ringan," kata Roekmy

Ia menjelaskan bahwa nantinya, ruang rawat inap tersebut juga digunakan untuk semua pasien yang membutuhkan pertolongan jiwa baik rawat jalan maupun rawat inap.

Saat ini, kata Roekmy, RSUD dr Abdoer Rahiem menyiapkan fasilitas seperti poli jiwa yang ditangani oleh psikiater dan psikolog.

"Psikolog yang disetiap hari sedangkan psikiater hanya 2 kali seminggu, sedangkan untuk rawan inap yang akut sekarang sudah ada, sementara yang akan kami siapkan pada 2024 nanti adalah rawat inap jiwa baik yang akut, sedang atau hanya gangguan ringan," tutunya.

Roekmy menyebut ada sejumlah gejala gangguan jiwa yang menurutnya harus mendapat perawatan.

Diantaranya kecemasan berlebihan hingga berhalusinasi.

"Kecemasan terhadap sesuatu yang tidak jelas, berhalusinasi, mendengar sesuatu, melihat sesuatu atau bahkan dia sudah tidak enak makan, tidak mau mandi, tidak bisa merawat diri atau meracau," ucapnya.

Meski sudah menyiapkan ruangan khusus, Roekmy berharap caleg yang akan bertanding di Pemilu 2024 nanti dapat menerima dengan lapang dada hasil yang akan diperoleh.

"Doa kami semoga semua caleg siap baik menang maupun kalah," kata Roekmy.

Ponpes Siap Ikut Membantu

Pakar Spiritual HipnOtivation Therapy (SHOT Indonesia) dan Ruqyah Syar’iyyah, sekaligus pendiri Pondok Pesantren Nurul Firdaus, H. Gumilar siap menampung dan menangani caleg stres yang mengalami depresi pada Pemilu 2024.

Pondok Pesantren Nurul Firdaus tersebut berada di Dusun Panoongan, Desa Kertaraharja, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Gumilar mengatakan terkait dengan caleg yang depresi itu ada perbedaan saat Pemilu pada dua periode sebelumnya dengan tahun 2024.

“Kalau dulu, pertama kali tentunya proses saat mencalonkan itu belum terlalu matang persiapannya, terkait dengan pengetahuan, pengalaman, keterampilan, sikap, dan nilai tertentu. Sehingga, pada saat mereka gagal sebagian besar mereka mengalami gangguan kejiwaan baik ringan, sedang maupun berat,” jelas Gumilar melalui sambungan telepon, Senin (20/11/2023) dikutip dari Tribun Jabar.

Buktinya Ada pada Pemilu 2019 Lalu

Pada Pemilu 2019 lalu sejumlah caleg stres karena tidak terpilih.

Diantaranya sebanyak 17 caleg dan tim sukses menjalani perawatan di Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) H Mustajab, Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah.

Pemilik RSKJ H Mustajab, KH Supono Mustajab mengatakan pihaknya telah merawat 12 caleg dan lima tim sukses yang mengalami stres akibat gagal dalam pemilu.

Mereka terdiri dari sembilan orang perempuan dan delapan laki-laki.

"Sebagian sudah pulang, tinggal delapan orang yang masih dirawat. Mereka rata-rata kaget, karena tidak jadi. Sementara habisnya banyak, ada yang ratusan juta, ada yang sampai Rp 1 miliar," katanya di RSKJ H Mustajab, Selasa 14 Mei 2019.

Supono mengatakan pasien yang menjalani perawatan rata-rata masih berusia muda antara 20 tahun hingga 30 tahun.

Mereka berasal dari daerah di luar Jawa antara lain Riau, Palangkaraya, dan Gorontalo.

"Tidak ada pasien dari Jawa Tengah yang rawat inap. Kalau yang hanya sekedar minta air banyak, seperti dari Brebes," ujar pria yang merawat Sumanto, manusia kanibal dari Purbalingga ini.

Supono mengatakan para caleg dan tim sukses menjalani pengobatan secara medis sekaligus pendekataan keagamaan.

Mereka rata-rata menjalani rawat inap antara tiga hingga tujuh hari.

Supono mengatakan jika dibandingkan tahun 2014 lalu, jumlah caleg yang dirawat tahun ini lebih sedikit.

Pada Pemilu 2014 lalu, ada sekitar 30 caleg yang stres akibat gagal menjadi anggota dewan.

Sumber: Kompas.TV/Kompas.com/Tribun Jabar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas