Deklarasi Laga AMIN, Anies Tegaskan Percepat Reformasi Tata Niaga Guna Ciptakan Harga Pangan Murah
Masyarakat Jakarta Utara, yang tergabung dalam Laskar Gading mendeklarasikan dukungan untuk pasangan AMIN
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Jakarta Utara, yang tergabung dalam Laskar Gading mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Capres dan Cawapres, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) di Lapangan PSB Pegangsaan Timur, Kelapa Gading, Sabtu (25/11).
Dalam kesempatan itu, Anies menanyakan kembali kepada para simpatisan yang hadir terkait kondisi masyarakat dan apa yang menjadi harapan ke depan.
“Kenapa kita kumpul disini? Ya kita ingin Perubahan, jika ditanya apakah belanja harga murah mahal? Biaya sekolah anak mahal? Lapangan kerja mudah atau susah? Mau diteruskan? Perlunya apa? Perubahan. Insya Allah kita akan hadirkan perubahan,” terang Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menerangkan bahwa perubahan yang akan dihadirkan adalah membuat kebijakan yang lebih adil untuk semua, salah satunya yang mendesak untuk dilakukan perubahan adalah dalam bidang tata niaga.
Baca juga: Bincang Bersama Milenials dan Gen Z, Anies Tegaskan Komitmen Permudah KPR untuk Semua
“Perubahannya menjadi apa? Menjadi adil, termasuk memperbaiki tata niaga kita dan salah satu masalah yang paling banyak diungkapkan oleh rumah tangga kita adalah masalah mahalnya kebutuhan pokok, dan di Indonesia ini kita menghabiskan 55 persen pendapatannya untuk pangan, sedangkan di negara lain di bawah 25 persen,” ujar Anies.
“Kenapa ini bisa terjadi? Karena tata niaga kita yang belum diperbaiki. Nah, kita menggagas melakukan Reformasi tata niaga itu. Sehingga harga dari produsen dengan harga yang dibayar oleh konsumen itu selisihnya tidak jauh,” tambahnya.
Kemudian, Anies menjelaskan bahwa reformasi tata niaga dilakukan dengan berbagai pendekatan diantaranya melakukan transparansi, mengubah tata niaganya, dan dengan begitu harga nantinya bisa lebih murah baik bagi konsumen maupun bagi produsen mendapatkan harga yang lebih baik.
“Dengan demikian masyarakat dapat mengalokasikan pendapatannya untuk kebutuhan lain seperti kebutuhan rumah, kebutuhan pendidikan, bahkan menabung, karena kebutuhan pokoknya mampu dipenuhi dengan biaya yang murah,” tandasnya.(***Fitrah***)
