Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Capres Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Bank Indonesia Prediksi Mentok di 6,1 Persen

Kegiatan ekonomi memerlukan tranformasi di sektor riil meliputi infrastruktur konektivitas fisik, digital, hilirisasi minerba.

Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Dua Capres Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen, Bank Indonesia Prediksi Mentok di 6,1 Persen
Kolase Tribunnews
Kolase capres Ganjar Pranowo dan capres Prabowo Subianto. Bank Indonesia pun memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak akan menyentuh 7 persen, tetapi di kisaran di 5,3 persen sampai 6,1 persen pada 2028. 

"Fragmentasi geopolitik berdampak pada fragmentasi ekonomi. Akibatnya prospek ekonomi global akan meredup pada tahun 2024 sebelum mulai bersinar kembali pada tahun 2025," kata Perry.

Menurut Perry, Bank Indonesia mencatat ketidakpastian itu tergambar dalam lima karakteristik yaitu slower and divergent growth.

Artinya, pertumbuhan ekonomi akan menurun ke 2,8 persen di tahun 2024.

"Pertumbuhan akan menurun ke 2,8 persen pada tahun 2024 sebelum meningkat ke 3 persen ke 2025. Amerika masih baik, Tiongkok melambat India dan Indonesia tumbuh tinggi," ujar Perry.

Perry mengatakan, karakteristik kedua gradual disinflation yaitu penurunan inflasi yang lambat meski pengetatan moneter agresif di negara maju. Perry menyampaikan bahwa inflasi baru akan turun pada tahun 2024.

"Itupun masih diatas target karena harga energi pangan global dan keketatan pasar tenaga kerja," jelasnya.

Sedangkan ketiga yaitu higher for longer. Fed Fund Rate masih akan tinggi pada 2024, Perry bilang yield US treasury terus meningkat karena membengkaknya utang Amerika.

BERITA REKOMENDASI

"Keempat, strong dolar. Dolar Amerika masih kuat mengakibatkan tekanan deferensiasi nilai tukar seluruh dunia termasuk rupiah," ucap dia.

"Kelima cash is the king, pelarian modal dalam jumlah besar dan emergin market ke negara maju sebagian besar ke Amerika karena tingginya suku bunga dan kuatnya dolar," sambungnya.

Meski begitu, Perry meyakini bahwa ekonomi nasional tetap berdaya tahan tinggi dengan berfokus pada sinergitas antar kementerian lembaga maupun stakeholder terkait.

"Alhamdulillah kita bersyukur ekonomi nasional berdaya tahan dari pandemi Covid-19, dari gejolak global kuncinya hanya satu sinergi. Karena masalah berat dan kompleks tidak mungkin dapat dihadapi sendiri perlu kerja sama dan koordinasi the power we bersatu kita kuat dan terus bangkit," jelasnya.

Perry menjabarkan, sinergitas itu meliputi sinergi dalam pengetahuan yaitu inovasi trobosan kebijakan untuk hasil kinerja terbaik. Sinergi dalam pengalaman serta sinergi dalam doa.

"Dengan sinergi itu insyaallah ekonomi Indonesia tahun 2024 dan 2025 akan menunjukkan ketahanan dan kebangkitan. Pertumbuhan akan cukup tinggi mencapai 4,7 sampai 5,5 persen pada 2024 dan meningkat ke 4,8 sampai 5,6 persen pada 2025," jelasnya.

Melemahnya Ekonomi China Hantui Indonesia

Ekonom senior yang juga Menteri Keuangan tahun 2013-2014, Chatib Basri, memandang perlambatan ekonomi China akan berdampak kepada Indonesia.

Halaman
1234

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas