Kala Juru Bicara Tim Kampanye Bicara Potensi Pilpres 2024 Berlangsung Satu Putaran
Pilpres berlangsung satu putaran masih menjadi isu yang sering diperdebatkan di Pemilihan Umum 2024.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pilpres berlangsung satu putaran masih menjadi isu yang sering diperdebatkan di Pemilihan Umum 2024.
Sesi diskusi yang dipandu pengamat politik ARSC, Ikhwanul Maarif bertanya kepada masing-masing jubir yang hadir apakah isu satu putaran merupakan narasi untuk memanaskan mesin politik atau sudah memiliki perhitungan yang matang
Jubir muda Tim Pemenangan Nasional (TPN) Pasangan Ganjar-Mahfud, Patria Pinandita Ginting, menilai narasi pilpres berlangsung satu putaran merupakan hal wajar yang kerap didengungkan tiap-tiap tim sukses paslon.
Sebab menurut Patria tiap tim sukses paslon di pilpres tentu memiliki hitung-hitungan masing-masing sehingga pernyataan tersebut dapat menjadi sesuatu yang realistis.
"Kalau kita ada yang maju pemilu tapi tidak siap untuk menang langsung atau tidak mau cari kemenangan 50+1 ya lebih baik tidak maju. Saya juga yakin semua tim pasti merencanakan planing utama dan planning cadangan, jadi ketika pun misalnya satu putaran tidak terwujudkan maka tim ini sudah siap dengan konsep putara kedua," kata Patria menjawab pertanyaan Ikhwanul dalam Diskusi Politik Menuju Pilpres 2024 yang digelar di Diskusi Kopi , Setia Budi, Jakarta Selatan, Rabu (29/11/2023).
Baca juga: 5 Pernyataan Pedas FX Rudy Terhadap Jokowi dan Keluarganya, Singgung Sakit Hati
Bahkan Patria pun memaparkan narasi-narasi optimisme itu tidak hanya diberlakukan pada tataran level pilpres saja, pileg pun basis hitung-hitungan masing-masing caleg.
"Saya pikir ini sudah menjadi tren, karena dalam melihat basis hitung-hitungan menang satu putaran atau menang 50+1 itu ada banyak variabelnya mulai dari basis teritorial, tokoh maupun variabel pendukung lain. Tinggal kemudian ini soal rakyat nanti yang akan memilih," tutur Patria.
Diskusi publik yang mengusung tema "Menang Satu Putaran di Pilpres 2024, Mungkinkah?" menghadirkan para juru bicara muda dari masing-masing tim kampanye paslon pilpres.
Salah satunya Jubir Timnas AMIN yakni Zunnur Roin yang memaparkan bahwa sebenarnya narasi pilpres berlangsung satu putaran bisa dilihat dari dua sudut pandang yang saling bertabrakan.
Pertama, kata Zunnur, ada yang menganggap ini sebuah semangat optimisme, sah sah saja kalau kita memiliki strategi untuk bagaimana mencapai yang namanya pilpres satu putaran, masing-masing calon pasti punya strategi.
"Tapi di sisi lain tendensinya justru mengarah pada kekhawatiran tentang apakah pilpres satu putaran itu dilaksanakan dengan startegi yang demokratis atau yang berpijak pada rel reformasi yang dicita-citakan," tutur Zunnur.
Zunnur memandang beberapa hari belakangan ini ada pihak yang punya semangat berlebih tentang bagaimana menarasikan pilpres berlangsung satu putaran, tetapi apakah nantinya narasi itu akan terwujud atau tidak akan terjawab di tanggal 14 Februari nanti.
"Yang pasti kita berharap permainan satu putaran pilpres jika memang terwujudkan itu harus murni dari gerakan politik yang bersumber dari bawah, bukan kemudian gerakan yang diorganisir dari pola-pola yang justru menjadi satu ancaman bagi rakyat tentang adanya indikasi proses pemilu yang curang," ujarnya.
Zunnur juga menyebut bahwa saat ini pada tim kampanye Anies-Muhaimin (AMIN) pun juga ikut menyuarakan narasi pilpres satu putaran, karena tentu hal tersebut diinginkan oleh semua calon.
"Apakah nanti perjuangannya menuju satu putaran itu bisa goal ya kita masih berusaha, yang terpenting adalah untuk bagaimana menjaga demokrasi ini sehingga strategi perjuangan yang kita lakukan berproses pada berbasis kerakyatan. Secara riil saya kira kemungkinan-kemungkinan pilpres satu putaran itu masih terbuka lebar untuk setiap kompetitor dan kita juga selalu mengawal dan menjaga agar mencapai satu putaran itu benar-benar di rel reformasi yang dicita-citakan," ujarnya.
Menutup sesi diskusi yang dihadiri oleh puluhan anak muda dan pimpinan organisasi kepemudaan, Ikhwanul mengajak para jubir yang hadir untuk bersama-sama membangun narasi politik yang konstruktif dan mencerdasakan masyarakat sebagai pemegang suara dalam pilpres 2024 nanti.
Sementara itu perwakilan jubir dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Bambang Pria Kusuma yang seharusnya hadir melengkapi dua jubir paslon lainnya berhalangan, sehingga diskusi hanya diisi oleh jubir dari TPN Ganjar-Mahfud dan Timnas AMIN.