Capai Indonesia Emas di 2045, Repnas Indonesia Maju Targetkan Cetak Jutaan Pengusaha
Untuk dapat mencetak banyak pengusaha, Indonesia butuh kepemimpinan yang mampu membawa stabilitas politik dan ekonomi.
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pengusaha yang tergabung dalam Relawan Pengusaha Muda Nasional (REPNAS) Indonesia Maju siap mencetak 2 juta pengusaha, bersama Prabowo-Gibran.
Selain mencetak 2 juta pengusaha, Ketua Umum REPNAS Indonesia Maju, Anggawira mengatakan, pihaknya juga targetkan buka 10 juta lapangan kerja.
"Kita terus bekerja bersama-sama untuk memenangkan Prabowo-Gibran. Mencetak 2 juta pengusaha baru, dan 10 juta lapangan kerja bersama Prabowo-Gibran," tuturnya dalam acara Peluncuran Program Nasional Relawan Pengusaha Muda Nasional untuk Prabowo-Gibran di kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (3/12/2023).
Sebab, lanjut Anggawira, pembangunan Indonesia tidak akan berjalan lancar jika jumlah pengusaha di Indonesia masih sedikit. "Program kita fokus untuk bagaimana meningkatkan jumlah pengusaha," ujarnya.
Baca juga: Pilpres 2019 Dukung Jokowi-Maruf, Kini Relawan Repnas Nyatakan Sikap untuk Prabowo-Gibran
Hadir pada kesempatan itu pendiri Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Abdul Latief. Menteri Tenaga Kerja era Orde Baru ini menekankan, untuk mencapai Indonesia Emas di 2045, 38 juta pengusaha nasional harus mampu diciptakan.
Untuk dapat mencetak banyak pengusaha, lanjut Abdul, Indonesia butuh kepemimpinan yang mampu membawa stabilitas politik dan ekonomi.
"Orde baru aja 32 tahun pembangunan belum selesai. Jangan mau kita diadu-domba. Jangan kita mau ribut, duduk berunding. Membangun tidak bisa ribut-ribut, membangun duduk bersama, ajak berunding kawan kita, ayo kita bangun," kata Abdul.
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Erwin Aksa juga hadir pada kesempatan itu. Erwin menegaskan, untuk mencapai Indonesia Emas 2045, Indonesia harus mengembangkan ekonomi berbasis Pancasila.
Ekonomi Pancasila, dikatakannya, dapat dijalankan dengan mencetak banyak pengusaha kelas menengah (middle class). "Karena kita ingin menyeimbangkan ekonomi kapitalis dan sosialis. Jadi harus digabung. Jamsostek, BPJS, ini adalah program-program ekonomi Pancasila, program ekonomi tengah. Menggabungkan ekonomi kapitalis dan sosialis," tutur Erwin.
Erwin menambahkan, agar dapat menjalankan ekonomi Pancasila, Indonesia pun butuh pemimpin yang tegas. "Kita butuh pemimpin yang tegas untuk membawa keadilan, membuka lapangan kerja di Indonesia," ujar Erwin.
"Kita butuh teknologi, kita butuh hilirisasi agar supaya lapangan pekerjaan ada. Untuk itu kita butuh pemimpin yang tegas," ujar Erwin.
Sebagai informasi, Repnas merupakan Relawan Pengusaha Muda Nasional.
Relawan yang menyatakan dukungan untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 itu menyatakan akan mengawal visi-misi Prabowo-Gibran yang berkaitan dengan bisnis UMKM.
DPP Repnas saat ini diketuai oleh Anggawira.
Selain sebagai Ketum DPP Repnas, Anggawira juga mengemban tugas sebagai Wakil Komandan Tim Pemilih Muda (Fanta) di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Dalam Tim Fanta itu, Anggawira dipercaya Ketua Tim TKN Rosan Roeslani sebagai wakil komandan yang memiliki tugas untuk mengelola pemilih muda.
Ganjar-Mahfud Janji 17 Juta Lapangan Kerja
Mengusung program "Cepat Dapat Kerja", Ganjar-Mahfud berjanji untuk menciptakan 17 juta lapangan kerja baru jika menang pada Pilpres 2024 mendatang.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi keduanya dalam memastikan penyerapan angkatan kerja baru setiap tahun.
Dengan mempercepat dan memperluas pembangunan industri padat karya, mereka berharap dapat membuka lapangan kerja seluas mungkin bagi angkatan kerja produktif, terampil, dan profesional.
Pasangan calon ini juga bertekad untuk mempercepat dan memperluas pembangunan industri padat karya untuk membuka lapangan kerja seluas mungkin bagi angkatan kerja produktif, terampil, dan profesional.
Keterlibatan para pelaku usaha pun tak luput dari perhatian Ganjar-Mahfud.
Mereka berkomitmen untuk menyediakan insentif kepada pelaku usaha nasional ke depannya, seperti tax holiday, tax allowance, investment allowance, dan sebagainya untuk mendorong produksi berdikari, khususnya yang mengembangkan riset dan inovasi dan/atau bagi kegiatan usaha yang turut mendorong penciptaan lapangan kerja, dan yang berorientasi ekspor.
Kubu Anies-Muhaimin soal Lapangan Kerja Baru
Co-Captain Timnas Anies-Muhaimin, Leontinus Alpha Edison, menyatakan, pemerataan agar anak muda yang masuk usia kerja bisa terserap secara maksimal setiap tahunnya merupakan isu yang penting.
Ia menilai prinsip-prinsip sentralisasi sudah tidak bisa lagi diterapkan di masa yang akan datang.
Karenanya, pasangan Anies-Muhaimin berencana akan mengembangkan belasan kota agar bisa menjadi seperti Jakarta dan bisa menyerap pekerja lebih banyak.
"Dengan semangat pemerataan itu, kita sudah mengidentifikasi sekurang-kurangnya ada 14 kota yang akan kita kembangkan, sehingga kota-kota ini menjadi ekonomi baru," kata Leontinus dalam diskusi 'Total Politik bertajuk Mimpi Bonus Demografi: Talenta Muda Masih Bisa Cari Kerja' di daerah Jakarta Selatan, Sabtu (18/11/2023).
Nantinya, kata Leon, 14 kota yang dikembangkan seperti Jakarta itu nantinya memiliki ekonomi hingga pendidikan berkualitas tinggi.
Akan tetapi, Ia enggan merinci 14 kota yang dibidik akan dibuat seperti Jakarta.
"Bayangkan ada 14 kota yang seperti Jakarta, tapi bukan kepadatannya, bukan kesemrawutannya, tapi kota yang dinamis ekonominya seperti Jakarta, kualitas kesehatan dan pendidikannya seperti Jakarta," jelas dia.