Siti Atikoh Dialog dengan Pelaku UMKM Kulon Progo, Serap Aspirasi Pedagang Jamu Tradisional
Atikoh pun memberikan sarannya agar produk jamu tradisional yang dijual Sulami ini laku di pasaran.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, menyerap aspriasi dari para pelaku UMKM dari forum Kelompok Wanita Tani (KWT) di Pameran Produk UMKM di Kulon Progo, Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini Atikoh berdialog sambil menyaksikan sejumlah stan produk UMKM dipamerkan dalam kegiatan ini.
Awalnya, Atikoh mendatangi stan dengan produk jamu tradisional. Atikoh berdiskusi dengan pelaku UMKM jamu tradisional tersebut bernama Sulami (54).
Baca juga: Awali Safari Politik Hari Ketiga, Siti Atikoh Gejog Lesung Bareng Ibu-ibu Petani Kulon Progo
"Jampi Pawukon, ini apa Bu?” tanya Atikoh.
"Ini jamu ramuan tradisional untuk kesehatan dan badan yang itu merupakan peninggalan eyang buyut kami," jawab Sulami.
Baca juga: Di Hadapan Siti Atikoh, Pimpinan Ponpes Cipasung Ungkap Alasan Beri Dukungan ke Ganjar-Mahfud
Atikoh pun mengatakan, bahwa ada kearifan lokal Jawa yang terkandung dalam produk jamu itu. Sebab konsumen harus terlebih dahulu mencari wuku berdasarkan tanggal lahirnya masing-masing.
Setiap wuku itu punya produk jamu berbeda dan jamu untuk satu wuku dengan wuku lainnya itu berbeda.
Atikoh pun memuji diversifikasi produk yang dijual lalu memuji produk yang dibuat oleh Sulami ini.
"Ini awet berapa lama bu? Ini kan pakai gula ya pengawet alami?" tanya Atikoh.
"Kedaluwarsanya cepet, karena kita tidak pakai bahan-bahan pengawet, jadi ini baru tahan satu hari saja bu," tutur Sulami.
Atikoh pun memberikan sarannya agar produk jamu tradisional yang dijual Sulami ini laku di pasaran.
Dia meminta lebih gencar lagi mempromosikan produknya, misalnya dipasok untuk acara-acara pernikahan.
Baca juga: Ketika Siti Atikoh Ganjar Serap Aspirasi Soal Program ke Depan Bagi Perempuan Agar Jadi Tiang Negara
"Mungkin nanti promosi untuk order, misalnya di acara pernikahan. Karena ini jarang sekali dawet temulawak misalnya. Mungkin bisa dikembangkan dawet beras kencur misalnya. Kalau dawet temulawak ini buat orang diet nggak mikir-mikir hehe," saran Atikoh.
Kemudian, dia berkunjung ke stan produk UMKM berikutnya yakni yang menjual olahan keripik.
Dia melihat produk tersebut sudah bagus, hanya saja perlu dicantumkan dalam kemasan tanggal produksinya.
"Nah ini kemasannya sudah bagus Bu, cuma nanti diberikan tanggal produksinya ya Bu," kata Atikoh.
Adapun para pelaku UMKM yang disambangi Atikoh ini pun berharap, adanya masukan yang diberikan bisa mengangkat produknya ke depan.
"Harapan kami beliaunya bisa kasih dukungan serta motivasi buat kami ke depannya," ucal Sulami.
Lebih lanjut untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar-Mahfud, para pelaku UMKM berharap agar jika terpilih bisa memperhatikan masyarakat di bawah atau wong cilik.
"Harapannya bisa membawa masyarakat kecil seperti kami bisa lebih maju lagi," terang Sulami.
Sebagai informasi, Atikoh melakukan kunjungan safari politiknya di Yogyakarta pada Rabu (6/12/2023).
Diantaranya, agenda pertemuan dengan KWT dan Muslimat di Balai Roro Jonggrang, Kabupaten Kulon Progo,
Yogyakarta
Lalu, acara selanjutnya menggelar pertemuan dengan Industri Ekonomi Kreatif di Jogja T-shirt di Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Menjelang siang, Atikoh akan berdialog dengan Kelompok Tani dan Panen Brambang di Joglo Wukirasri Singosaren, Wukirsari, Kab. Bantul, Yogyakarta.
Kemudian, Atikoh dijadwalkan mengunjungi Panti Asuhan Santa Maria Ganiuran di Panti Asuhan Santa Maria Jogodayoh, Sumbermulyo, Kec. Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.
Menutup rangkaian acara, Atikoh akan melakukan konsolidasi perempuan pendukung Ganjar di Lapangan Dwi Windu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia