Perubahan Peta Kekuatan Para Capres di DIY & Jawa Timur versi Litbang Kompas: Ganjar-Mahfud Ambrol
Pergeseran elektabilitas secara nasional ini juga dipengaruhi oleh perubahan peta elektoral di berbagai daerah, termasuk DIY dan Jawa Timur.
Penulis: Malvyandie Haryadi
![Perubahan Peta Kekuatan Para Capres di DIY & Jawa Timur versi Litbang Kompas: Ganjar-Mahfud Ambrol](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/capres-2024-nih-anies-prabowo-ganjar-kolase.jpg)
Dimana dalam survei itu, elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran unggul 39,3 persen, diikuti Anies-Cak Imin dengan 16,7 persen dan terakhir Ganjar-Mahfud MD dengan 15,3 persen.
Menelaah hasil survei itu, Jamiluddin menilai akan ada dua kemungkinan yang terjadi dalam pertarungan Pilpres 2024 ini.
Pertama, pilpres hanya terjadi satu putaran apabila tren kenaikan elektabilitas Prabowo-Gibran akan terus melampaui elektabilitas Anies-Cak Imin.
Terlebih dalam hasil survei ini terdapat responden yang belum menjawab atau swing votters sebanyak 28,7 persen.
"Kalau hal itu terjadi, maka elektabilitas Prabowo-Gibran berpeluang minimal mencapai 50 plus 1. Capaian ini dapat memenangkan pasangan Prabowo - Gibran dalam satu putaran," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/12/2023).
Kemungkinan kedua kata dia, apabila tren kenaikan elektabilitas Anies-Cak Imin terus meningkat tinggi, maka keterpilihan pasangan berjuluk AMIN berpeluang mendekati Prabowo-Gibran dan meninggalkan Ganjar-Mahfud.
Kondisi ini yang menurut dia akan menyulitkan Prabowo - Gibran memperoleh suara minimal 50 plus 1 untuk menang hanya di putaran pertama.
"Kalau hal itu terjadi, maka Pilpres akan berlangsung dua putaran. Pasangan Anies-Muhaimin akan menantang Prabowo-Gibran pada putaran kedua," beber dia.
Ihwal siapa yang akan menjadi pemenang di putaran kedua jika benar Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin yang lolos maka itu ditentukan pada suara pasangan Ganjar - Mahfud.
Dalam kondisi ini, ada dua kemungkinan lagi yakni perihal arah suara pendukung Ganjar-Mahfud bila tidak masuk pada putaran kedua.
Pertama, pendukung Ganjar-Mahfud banyak yang golput. Mereka tidak menghendaki Prabowo-Gibran dan Anies-Muhaimin.
"Kalau hal ini terjadi, maka Prabowo-Gibran berpeluang besar menang pada putaran kedua," beber dia.
Kemungkinan kedua, mayoritas pendukung Ganjar-Mahfud mengalihkan suaranya ke Anies-Cak Imin dengan catatan pendukung Ganjar menjadi antitesa pasangan Prabowo.
"Bila hal ini terjadi, maka peluang Anies - Muhaimin menang pada putaran kedua sangat besar," kata dia.
"Kalkulasi itu tentu dapat terjadi bila Pilpres berlangsung jujur dan adil. Bila tidak, maka kalkulasi itu dengan sendirinya tidak berlaku," tukas Jamiluddin. (Tribunnews.com/Malvyandie/Rizki Sandi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.