Alam Ganjar Diskusi Bareng Pengusaha di Bali, Dorong Pemerataan Pembangunan Pulau Dewata
Putra Capres Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar menolak wacana pembangunan bandara di kawasan Bali bagian utara.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra Capres Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar menolak wacana pembangunan bandara di kawasan Bali bagian utara.
Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang lebih dulu menyatakan penolakannya terhadap rencana proyek Bandara Udara Internasional Bali Utara di Kabupaten Buleleng.
Menurut Alam Ganjar, rencana proyek tersebut hanya akan memindahkan pusat keramaian tetapi tidak meningkatkan wisatawan datang untuk ke Bali.
"Ada wacana untuk membuat bandara di wilayah Bali utara, namun saya lihat perencanaannya tidak terplanning dan hanya dijadikan komoditas politik, maka, saya lihat tidak tercapai sisi objektivitasnya," kata Alam dalam keterangan yang diterima, Selasa (19/12/202).
Adapun hal itu dikatakan Alam saat bertemu dengan sejumlah pengusaha lokal Bali, di Bebek Tepi Sawah, Tuban, Bali.
Dia menilai pentingnya pemerataan pembangunan untuk lebih dioptimalkan di Pulau Dewata, agar tidak terjadi ketimpangan dan mendorong perekonomian di seluruh wilayah Bali semakin berkembang.
"Pemerataan pembangunan jadi fokus perhatian di kawasan Bali, selama ini hanya Bali Selatan yang pembangunannya masif, ini yang jadi perhatian segenap pihak bagaimana pemerataan pembangunan itu bisa di optimalkan di seluruh wilayah Bali agar pertumbuhan sosial dan ekonominya pun semakin baik," kata Alam.
Menurut dia, dengan ketimpangan pemerataan tersebut, hal tersebut akan menimbulkan tantangan kemiskinan terhadap masyarakat, karena selama ini pembangunan penunjang sektor pariwisata berada di Bali bagian selatan.
Soal jumlah wisatawan yang stagnan, Alam melihat perlu adanya analisas secara komprehensif dalam menentukan strategi dalam menyusun promosi wisata di Bali guna meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung di Bali.
"Kita perlu menganalisa data wisatawan yang datang di Bali selama ini, apakah didominasi atau mancanegara yang perlu ditingkatkan, nanti kalau udah ketemu dimana yang kurang baru diatur strategi peningkatannya seperti apa karena treatmentnya kan berbeda," kata Alam.
Namun, Alam setuju untuk tetap mengedepankan identitas budaya Bali yang selama ini sudah populer dan dikenal oleh publik dalam menyusun setiap strategi promosi dilakukan.
"Strategi promosinya tetap harus mengedepankan budaya karena selama ini Bali tak terpisahkan dengan budaya selain alamnya," pungkas Alam.
Diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya menolak rencana proyek pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di Kabupaten Buleleng, Bali.
Menurut dia, pembangunan bandara baru di Pulau Dewata itu tidak strategis dan hanya buang-buang duit.
Baca juga: PDIP Jelaskan soal Megawati Tolak Bandara Bali Utara: Perburuan Tanah Rakyat
"Waktu (rencana mau) dibangun lagi (bandara) di Buleleng. Kan saya bilang keluarga besar saya di sana. Mau dibikin lapangan terbang, ngamuk saya. Saya panggil Pak Koster (Gubernur Bali Wayan Koster) enak saja, aku bilang, hanya untuk ngehubungin pariwisata, enggak gitu," kata Megawati saat memberikan pengarahan dalam kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur.
Sekilas tentang Sosok Alam Ganjar
Sebagai informasi, Muhammad Zinedine Alam Ganjar merupakan putra Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sang istri Siti Atikoh Supriyanti. Diketahui, dirinya merupakan anak tunggal Ganjar dan Atikoh.
Lahir pada 14 Desember 2001, Alam Ganjar pernah ikut mengharumkan nama Indonesia kala membawa pulang medali emas dalam kompetisi sains di Korea Selatan pada 2015.
Selain itu, dia juga berhasil menjuarai lomba internasional saat masih sekolah di SMPN 2 Semarang.
Alam Ganjar dan tim meraih juara tiga dalam ajang Junior Achievement (JA) Asia Pacific Company of the Year Competition pada 2019.
Selain itu, Alam Ganjar juga dipercaya menjadi presdir Sagasco Student Company yang merupakan perusahaan siswa dari SMAN 3 Semarang.
Di perusahaan tersebut, Alam Ganjar bekerjasama dengan kawan-kawannya untuk menciptakan produk lokal Echoes dan Whynotes, alas kaki dan binder multifungsi buatan tangan yang berbahan dasar eceng gondok dan dipadukan dengan batik.
Kreasi tersebut diikutkan lomba hingga tim Alam Ganjar meraih juara ketiga dan mendapat penghargaan The Best Financial Management Award.
Soal kepribadian, Alam Ganjar yang kini kuliah di UGM tersebut juga sosok anak yang sederhana serta dewasa.
Ia sempat membuat Ganjar Pranowo menangis haru saat curhat harapannya ingin sang ayah punya waktu untuknya. (*)