Perkara Keamanan Siber Perlu Dibahas Para Cawapres dalam Debat Kedua
Keamanan siber dinilai menjadi suatu hal yang penting untuk mendukung ekonomi digital tersalurkan hingga ke masyarakat.
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Lalu ada juga masalah pinjol yang merajalela, judi online dan membanjirnya produk asing di era e-commerce yang bersifat borderless.
Kompleksnya peluang dan tantangan ekonomi digital harus bisa dielaborasi oleh para Cawapres.
Debat kedua akan diselenggarakan khusus untuk tiga calon wakil presiden (cawapres) yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD. Pada 22 Desember 2023, para cawapres akan unjuk kebolehan dan penguasaan atas isu-isu ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, infrastruktur, dan perkotaan.
Dari ketiganya, Gibran memiliki latar belakang pengusaha dan kepala daerah. Di sisi lain, Cak Imin berlatar aktivis dan Mahfud MD lebih banyak bergelut di bidang hukum meski keduanya telah dinilai punya segudang pengalaman di pemerintahan.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai Gibran akan mempunyai keuntungan dari latar belakangnya sebagai pengusaha dan kepala daerah untuk menjawab persoalan ekonomi.
"Kelihatannya Gibran akan masuk di situ, ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital. Memang dia kan pengusaha, pelaku usaha, kepala daerah," terangnya di Jakarta, kemarin.
Selain itu, Gibran juga dinilai akan diuntungkan oleh usianya yang masih muda sehingga lebih mendalami isu ekonomi digital.
"Dia kan juga masih muda, tentu perhatiannya akan lebih besar soal ekonomi digital yang saat ini sedang digandrungi anak-anak muda. Jadi kalau soal ekonomi digital, saya melihat, bisa jadi Gibran akan memahami, akan menguasai, karena memang kelihatannya banyak bergelut di bidang itu," tambahnya.
Ujang menilai Gibran akan mampu tampil gemilang dengan bekal pemahaman terkait start-up dan ekonomi digital.
"Jadi kalau saya melihat, khususnya di ekonomi start-up atau ekonomi digital, Gibran akan mampu secara taktis, merespons dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari moderator dan lawan debat," lanjutnya.
Kendati demikian, Ujang mempediksi ketiga cawapres akan tampil habis-habisan untuk memukau publik.
"Ketiganya akan mencari kelebihan masing-masing, mencari sisi positif masing-masing, dan mampu mengeluarkan kelebihan masing-masing untuk bisa mendapatkan kredit poin dari publik," tegasnya.
Ujang mengungkap harapan publik agar para cawapres mampu menyampaikan gagasan terbaik mereka.
"Kita berharap, mereka berharap mereka menyampaikan visi misi, program, terbaik secara substantif agar kita semua detail dan secara komprehensif, bukan sekadar merespons kondisi atau isu aktual, menjawab pertanyaan, tetapi harus paham secara substansial," paparnya.