Menko Luhut Ingatkan Tiga Cawapres Jelang Debat Malam Ini: Kita Menghadapi Masalah Kompleks
Untuk menjadi negara maju sebelum tahun 2045, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia 5 persen tidak cukup.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![Menko Luhut Ingatkan Tiga Cawapres Jelang Debat Malam Ini: Kita Menghadapi Masalah Kompleks](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/luhut-debat-678.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan memberikan pesan kepada para Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) yang bakal memimpin Indonesia di masa mendatang.
Luhut mengingatkan, Indonesia kini tengah memiliki misi menjadi negara maju pada tahun 2045. Di mana, strategi untuk mencapai hal tersebut telah dicanangkan Presiden Joko Widodo.
Ia mengatakan, untuk menjadi negara maju sebelum tahun 2045, pertumbuhan 5 persen tidak lah cukup.
Baca juga: Cak Imin Bakal Hadiri Halaqoh Kiai Kampung di Demak Setelah Mengikuti Debat Cawapres
Menurut Luhut, kuncinya ada pada periode 5 tahun ke depan, pertumbuhan ekonomi harus bisa meningkat minimal 6 persen hingga 2030 untuk mencapai nilai Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita 10.000 dolar AS.
Jika tidak bisa menumbuhkan ekonomi dengan cepat, mimpi menjadi negara maju akan hilang.
"Jadi ini akan saya sampaikan kepada masyarakat luas dan calon-calon Presiden yang akan datang atau pemimpin-pemimpin yang akan datang, kita menghadapi masalah yang kompleks. Yang kita harus kompak untuk itu," ungkap Menko Luhut konferensi pers secara daring, Jumat (22/12/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Luhut dalam paparanya juga menyebutkan, agar sejumlah program di era Pemerintah Joko Widodo perlu dilanjutkan.
Agar mimpi besar Indonesia di masa depan tercapai.
Adapun, program-program yang dimaksud seperti melanjutkan hilirisasi industri dan industrialisasi, meningkatkan efisiensi ekonomi melalui digitalisasi dan pembangunan infrastruktur, transisi energi menghadapi tantangan perubahan iklim.
Kemudian juga program peningkatan ketahanan pangan, memperkuat kinerja pariwisata dan ekonomi kreatif, dan memperbaiki kualitas pendidikan, riset dan dan teknologi.
Luhut pun turut menyoroti pentingnya kehadiran anak muda dalam lingkaran kepemimpinan, agar dapat memberikan masukkan dalam mengambil kebijakan.
"Jadi tidak segampang 'oh ini begini, begini' saya mengalami, saya termasuk pekerja yang cepat, dan itu orang ngakuin banyak. Tapi saya katakan, kita harus pakai anak-anak muda," papar Luhut.
"Jadi kalau di sekeliling saya bukan orang-orang yang muda seperti Rahmat, Firman, Seto, Oddo (para Deputi di Kemenko Marves) enggak akan bisa seperti ini. Semua orang mengapresiasi Presiden Joko Widodo itu mampu bernavigasi di tren ekonomi dunia yang sulit ini," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.