Data Percakapan di Media Sosial soal Debat Cawapres dan Pengaruhnya kepada Pemilih
Tiga cawapres itu adalah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga calon wakil presiden atau cawapres telah melakukan debat publik yang digelar KPU di di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (22/12/2023) malam.
Tiga cawapres itu adalah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.
Ketiganya melakukan debat di masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 untuk semaksimal mungkin bisa mempengaruhi pemilih menjatuhkan pilihannya pada hari pencoblosan 14 Februari 2024 mendatang.
Namun apakah debat cawapres itu mempengaruhi para pemilih?
Berikut data dan analisa hasil survei serta perbincangan di media sosial mengenai debat yang dirangkum Tribunnews.com, Minggu (24/12/2023).
Survei Litbang Kompas
Mayoritas pemilih tak berubah pilihannya setelah menyaksikan debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024.
Ini merujuk pada temuan survei Litbang Kompas yang digelar pada Jumat (22/12/2023) seusia debat.
Menurut survei, sebanyak 66,7 persen responden tak mengubah pilihan capres-cawapresnya setelah menonton debat.
Hanya 11,3 persen responden yang mengaku akan mengubah pilihan setelah menyaksikan debat capres-cawapres. Lalu, 22 persen responden menjawab tidak tahu.
Menurut survei yang sama, sebanyak 66,5 persen responden menonton debat cawapres yang digelar Jumat (22/12/2023) malam. Sementara, 33,5 persen responden mengaku tak menonton.
Khusus debat cawapres, publik menilai cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, menjawab pertanyaan paling lancar dan jelas. Mahfud juga dianggap paling menguasai permasalahan yang didiskusikan.
Sementara, cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar, dinilai paling baik penampilannya di atas panggung.
Secara rinci, berikut penilian responden terhadap tiga cawapres dalam debat: