Data Percakapan di Media Sosial soal Debat Cawapres dan Pengaruhnya kepada Pemilih
Tiga cawapres itu adalah Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.
Editor: Hasanudin Aco
Jika debat sebelumnya percakapan tembus hingga ke 56.964 post dengan raihan engagement 2.460.097, pada debat kali ini perbincangan hanya berhasil mendulang ekspos sebesar 35.222 post dengan 1.603.740 engagement.
Namun, secara keaktifan jumlah respons netizen per post sedikit lebih unggul dengan perbandingan 1 ekspos meraih 46 engagement.
Sementara di debat sebelumnya 1 ekspos hanya mendapat 43 engagement.
Netizen milenial (22-40 tahun) dan generasi X (41-55 tahun) lebih banyak memberikan respons.
Milenial berkontribusi hingga 68 persen dalam percakapan, generasi X sekitar 22 persen, sedangkan gen z (18-21 tahun) 6 persen.
"Netizen laki-laki memberi kontribusi lebih besar sekitar 79 persen, sementara netizen perempuan 21 persen. Netizen laki-laki ramai membicarakan seputar hal-hal substansial dari pertanyaan dan jawaban masing-masing cawapres, sedangkan netizen perempuan cenderung mengomentari secara penampilan, baik tempat lokasi, penampilan capres-cawapres yang hadir serta tempat debat yang dianggap lebih baik dibandingkan debat sebelumnya," ungkap Rustika dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (23/12/2023).
Rustika menjelaskan, Gibran mendapatkan ekspos serta engagement terbesar dari perbincangan netizen dibandingkan Muhaimin dan Mahfud.
Ekspos Gibran mencapai 69.259 dengan engagement 2.425.615.
Engagement terbesar terlihat dari apresiasi sejumlah netizen terhadap performa Gibran di Debat yang dinilai sangat meyakinkan dan diluar ekspetasi publik.
Sedangkan Mahfud meraih ekspos sebesar 53.479 post dengan engagement 1.023.434 dan Muhaimin sekitar 46.573 post dengan 1.306.364 engagement.
Seperti diketahui sebelumnya banyak yang meragukan Gibran.
Candaan 'dikira cupu ternyata suhu' menjadi narasi yang cukup banyak diunggah netizen.
Netizen juga banyak mengaku beralih mendukung Gibran karena penampilannya di luar prediksi.
"Secara umum panggung debat semalam milik Gibran dalam arti bukan kemampuan penguasaan temanya melainkan secara psikologis sejak awal orang memang ingin tahu apakah Gibran sanggup berdiri dan berbicara dalam debat semalam atau tidak, dan ia menunjukkan bahwa ia bisa. Gibran memosisikan diri sebagai anak muda yang berhadapan dengan seorang ketua partai dan seorang profesor," ujar Rustika.