Guyon Gus Yahya ke Cak Imin di Ponpes Munawwir: Walaupun Mungkin Tak Menang Tetap Datang ke Haul
Gus Yahya mengaku tidak pernah absen dalam Haul KH Muhammad Munawwir Krapyak.
Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya melontarkan guyon kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam acara Haul ke-85 KH Muhammad Munawwir Krapyak, Yogyakarta.
Dia mengatakan bahwa Cak Imin mungkin tidak akan menang dalam Pemilu 2024.
Awalnya Gus Yahya bercerita bagaimana dirinya sejak umur 14 tahun menimba ilmu atau mondok di Ponpes Almunawwir Krapyak, Yogyakarta.
"Saya sejak mondok di sini tahun 1979 umur 14 tahun dan saya betah-betahkan sampai 1994," kata Gus Yahya di lokasi, Sabtu (23/12/2023) malam.
Baca juga: Pesan Ekonom untuk Capres-Cawapres, Regulasi Harus Berkelanjutan Demi Pertumbuhan Ekonomi
Sejak saat itu, Gus Yahya mengaku tidak pernah absen dalam Haul KH Muhammad Munawwir Krapyak.
"Kecuali ketika saya mukim di Mekah cuma setahun saja, saya meniru Kiai Aqil Siraj yang istiqamah hadir haul masayikh Rembang, karena dulu mondok ke Kiai Kholil Harun, Rembang," kata dia.
Kemudian, Gus Yahya tiba-tiba menyolek Cak Imin.
Dia mengatakan bahwa ini adalah kali pertama Cak Imin hadir di Haul KH Muhammad Munawwir.
Tak hanya sampai di sana, Gus Yahya juga menyinggung bagaimana Cak Imin sulit menang.
"Kalau pak Muhaimin seingat saya baru ekali ini Alhamdulillah mudah-mudahan istiqamah. Walaupun mungkin tidak menang, tapi tetap datang haul begini," pungkas Gus Yahya.
Kunjungan Cak Imin
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengunjungi Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Yogyakarta.
Di ponpes tersebut, Cak Imin menghadiri haul ke-85 KH Muhammad Munawwir.
Pantauan di lokasi, Cak Imin tiba sekira pukul 21.30 WIB.
Cak Imin yang mengenakan baju muslim koko putih dan sarung warna senada dengan corak kecoklatan, disambut pengasuh pondok pesantren Al Munawwir KH Abdul Hamid.
Keduanya langsung memasuki ruangan khusus di ponpes tersebut.
Saat tiba di dalam, Cak Imin disambut oleh tokoh PBNU.
Mereka yakni Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan eks Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj.
Said Aqil mengenakan baju muslim warna cokelat, sementara Yahya Cholil mengenakan baju muslim warna putih.
Keduanya berdiri dan bersalaman dengan Cak Imin dan ketiganya duduk secara lesehan di ruangan tersebut.
Polemik Gus Yahya dan Cak Imin soal Pilpres 2024
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya sempat mengingatkan kandidat bakal calon presiden dan wakil presiden tak membawa nama NU.
"Kalau mau nyalon (capres-cawapres) jangan bilang atas nama NU ya. Pokoknya mutu sampeyan sendiri gimana," kata Gus Yahya saat ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (7/8/2023).
Gus Yahya mengaku kesal lantaran berkali-kali NU ditarik beberapa pihak untuk masuk dalam dunia politik praktis.
Sebab, dia menyebut tidak ada bakal calon presiden dan wakil presiden yang mewakili NU.
"Tidak ada calon presiden atau calon wapres atas nama NU, pokoknya tidak ada," ujar Gus Yahya.
"Calon siapapun calonnya itu atas nama kredibilitas masing-masing, enggak ada yang atas nama NU apalagi atas nama Islam pasti tidak ada," sambungnya.
Menurut Gus Yahya, hal tersebut agar para politisi tidak mempermainkan agama.
"NU saja kami enggak mau dipermainkan untuk pencalonan begini begitu, apalagi agama jangan dipermainkan," ucapnya.
Menyikapi hal itu, Cak Imin yang notabenenya merupakan Ketum PKB yang disebut sebagai partai representasi NU sepakat dengan pernyataan itu.
Kata dia, sejatinya PKB akan berjalan menapaki kontestasi Pilpres 2024 berdasarkan kekuatan yang dimiliki sendiri.
"PBNU memang tidak ikut-ikut politik, itu memang kita harus hormati, kita juga jalan sesuai dengan kekuatan PKB sendiri, jadi ya semua it's okay," kata Cak Imin kepada awak media di Jombang, Jawa Timur, Senin (11/9/2023).
Meski begitu, Cak Imin membantah adanya hubungan yang tidak baik antara PKB dengan PBNU.
Dia mengaku, sejauh ini PKB dengan PBNU selalu menjalin komunikasi.
"Kan enggak ada masalah apa-apa dengan PBNU," tukas dia.
Tak hanya itu, Cak Imin juga pernah menyebut kalau pernyataan PBNU yang menegaskan tidak ada kandidat capres-cawapres atas nama NU merupakan hal yang benar.