Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo, menyebut banyak pihak tertarik dengan suara di Jawa Tengah (Jateng), khususnya Kota Sragen.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menghadiri pertemuan Tim Pemenangan Cabang (TPC), caleg, partai koalisi dan relawan se-Sragen di Ndayu Park, Sragen, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023).

Ganjar kemudian mengingatkan agar PDI Perjuangan dan semua partai koalisi pendukungnya di Kota Sragen berhati-hati.

Sebab banyak yang pihak yang mengincar suara di wilayah itu.

"Kalau partai sudah kokoh, relawan sudah bersatu, tutup rapat, kunci, gembok, kuncine ojo ilang, dikunci rapat," kata Ganjar di Jawa Tengah, pada Minggu malam.

"Karena saya selalu mengingatkan kepada semuanya hati-hati karena di Jateng Sragen ini semua tertarik, semua pingin datang," sambungnya.

Baca juga: Ganjar Yakin Dukungan di Jawa Tengah Solid

Ia menekankan agar PDI Perjuangan bersama semua partai koalisi pendukungnya harus menjaga suara mereka masing-masing di Kota Sragen.

Sebab, kata Ganjar, tak menutup kemungkinan pihak kompetitor mampu masuk perlahan-lahan guna merebut suara di daerah mereka.

"Bagaimana cara menguncinya (suara)? Pertahankan rumah kita, keluarga kira, rumah kita sudah pasti. Kandang banteng pertahankan bantengnya. Yang PPP semuanya kunci, jangan sampai dikrikiti, dipitili. Ada tiba-tiba masuk pelan-pelan, siji-siji (satu-satu) hati-hati termasuk Hanura dan Perindo," ungkap Ganjar.

Terlebih, ia mengingatkan semua partai koalisi pendukungnya agar tidak saling merebut suara antar partai satu koalisi.

Adapun, kata Ganjar, lebih baik menjaring suara yang bukan dari partai satu koalisi.

"Jadi nanti teman-teman yang sudah bekerja sama dalam satu koalisi ini akan bisa berbagi dan bagaimana mengambil suara. Kalau kita sudah kompak ya jangan ngambil punya teman sendiri, ngambilnya yang di sebelah sana," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Pilpres 2024 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) meyakini bakal mendulang dukungan besar di Jawa Tengah.

Hal tersebut setelah keduanya semakin banyak masyarakat yang menginginkan perubahan.

“Saya rasa nuansa perubahan itu semakin terasa. Menginkan perubahan. Dan itu kemudian menonjol,” kata Anies usai acara Istighosah Kubro Masyayich & Alumni Pondok Pesantren di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023).

Sehingga, Anies pun menilai anggapan Jawa Tengah yang selama ini identik dengan julukan 'Kandang Banteng'.

Karena, PDIP selalu keluar parpol pemenang Pemilu legislatif sejak tahun 1999 hingga 2019 lalu, bisa saja kini berubah.

"Kalau sering disebut kandang. Itu adalah periode-periode sebelumnya. Sementara sekarang rakyat yang menginginkan perubahan itu bukan ada di satu dua partai, tapi di banyak partai,” kata dia.

“Jadi kami melihat, pesan perubahan itu menjangkau semua. Kalau dibilang Jateng, Jateng ini tempat yang bisa dibilang bervariasi sebetulnya bukan hanya satu partai,” tambahnya.

Anies tidak menampik ada beberapa daerah yang memang didominasi oleh PDIP.

Namun, tidak berarti satu provinsi Jawa Tengah, karena di provinsi tersebut PKB juga memiliki suara dan dukungan yang kuat.

“Bukan satu Provinsi didominasi oleh satu partai. PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,” tuturnya.