Anies Kunjungi Pasar Flamboyan Pontianak, Pedagang Minta Sayuran Ilegal dari Perbatasan Diberantas
Pedagang di Pasar Flamboyan Pontianak meminta agar sayuran ilegal yang masuk ke pasar-pasar di Pontianak segera diberantas.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Pedagang di Pasar Flamboyan Pontianak meminta agar sayuran ilegal yang masuk ke pasar-pasar di Pontianak segera diberantas.
Hal itu disampaikan pedagang kepada calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan saat kunjungan ke Pasar Flamboyan Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/2023).
"Tadi di pasar kita bertemu dengan masyarakat yang punya aspirasi konkrit sekali. Khusus di Kalimantan Barat ini, kami menemukan aspirasi yang tidak ditemukan di tempat lain," ujar Anies Baswedan kepada wartawan.
"Ibu pedagang ini menceritakan bagaimana sayur-sayuran (ilegal) ini memasuki pasar-pasar di Pontianak dan Kalimantan Barat. Itu membuat produksi lokal menjadi tersingkirkan," tutur Anies.
Baca juga: Anies & Prabowo Unggul di Survei Indikator Soal Debat Perdana tapi Ada Catatan dari Ketua Persepi
Menurut Anies, masalah perbatasan memang cukup menjadi perhatian masyarakat Pontianak. Mengingat, daerah tersebut berdekatan dengan perbatasan.
Karena itulah, saat acara Desak Anies, ada pula yang mempertanyakan perihal pengendalian perbatasan.
Sulap 50 Kampung di Kalbar jadi Kampung Anies
Usai mengunjungi di Pasar Flamboyan, Anies Baswedan melanjutkan kampanyenya di Kalimantan Barat dengan mendatangi Kampung Kamboja, Tepian Sungai Kapuas, Kota Pontianak, Selasa (26/12/2023).
Anies dalam pidatonya menyampaikan ke depan Kampung Kamboja atau Kampung Anies ini akan menjadi percontohan untuk program pengelolaan kampung, dimana warganya difasilitasi dengan baik hajat hidupnya.
"Kampung ini jadi percontohan, bukan jadi kampung kumuh dan kampung tak boleh dihilangkan, yang dihilangkan kumuhnya, jangan kampungnya," tegasnya.
Diketahui, Kampung Kamboja kini dikenal sebagai destinasi wisata karena keasrian dan penataan yang rapi serta mural warna-warni. Bahkan, kampung itu juga dikenal penghasil batik rumahan.
"Kami menyiapkan program pengelolaan kampung yang terdiri dari memiliki sekolah-sekolah yang dekat, puskesmas bagus lengkap, memiliki tempat bermain anak yang gratis, serta memiliki pasar yang ramai. Khusus di Kampung Kamboja ini karena berada di dekat sungai insya Allah disiapkan transportasi air yang mudah," paparnya.
Maka dari itu Anies mengajak semua untuk ikut andil dalam pemilu 2024, dengan datang ke TPS dan memilih nomor urut 1 karena perubahan tersebut hanya dapat diwujudkan jika AMIN dipercayakan rakyat untuk memegang kewenangan.
Baca juga: Soal Kejanggalan Dana Kampanye, Timnas AMIN Heran Kenapa Hanya Anies yang Dilaporkan ke Bawaslu
"Untuk mewujudkan ini (program dukungan kampung) perlu kewenangan, supaya perubahan diantarkan ke kampung-kampung dan tempat tinggal kita menjadi lebih baik lagi," tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPW Sobat Relawan Anies Kalbar, Syarief Usman Alkahdri menyatakan pihaknya berencana membuat 50 kampung Anies dan AMIN di Kalimantan Barat.