Keluarga Besar HMI Deklarasi Dukung Pasangan AMIN
Keluarga Besar HMI itu dimotori oleh 11 tokoh alumni HMI, yakni Chumaidi Syarif Romas, Abdullah Hehamahua, Hamdan Zoelva, Nurhayati Djamas dll
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam (KB HMI) mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).
Deklarasi tersebut digelar di Swasana Grand Ballroom, Lippo Kuningan, Jakarta, Rabu (27/12/2023), yang dihadiri ribuan peserta yang hadir secara fisik maupun daring.
Baca juga: Kampanye Hari Ini: Ganjar Lari Bareng Warga di Klaten, Anies-Cak Imin di Jakarta, Prabowo ke Bandung
Anies hadir mengenakan kemeja berwarna putih, sementara Muhaimin memakai kemeja batik berwarna hitam.
Keluarga Besar HMI itu dimotori oleh 11 tokoh alumni HMI, yakni Chumaidi Syarif Romas, Abdullah Hehamahua, Hamdan Zoelva, Nurhayati Djamas, Sofian Effendi, Widi Agus Pratikto, Zubairi Djoerban, Fasli Jalal, Didin S. Damanhuri, Sarinandhe Djibran, dan Kang Jana Tea.
Kemudian turut dihadiri aktivis HMI lainnya yakni Saan Mustopa, Tamsil Linrung dan Abdullah Puteh.
Selain dihadiri KB HMI deklarasi itu turut dihadiri oleh Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid dan Wakil Bendahara Umum DPP PKB Bambang Susanto.
Baca juga: Anies Kunjungi Pasar Flamboyan Pontianak, Pedagang Minta Sayuran Ilegal dari Perbatasan Diberantas
Dalam sambutannya, perwakilan KB HMI Abdullah Hehamahua mengajak para kader HMI untuk berjuang memenangkan AMIN di pilpres 2024.
"Penuhi TPS, sampai ke kelurahan, kecamatan, kabupaten, tidak boleh lolos. karena itu lah satu-satunya cara untuk mengalahkan pasangan AMIN," kata Abdullah.
"Dan jika kita tidak ingin sejarah berulang maka pastikan alumni HMI istrinya, anaknya, tetangganya tongkrongi TPS," imbuhnya.
Mendapat dukungan dari KB HMI, Anies mengatakan deklarasi hari ini bentuk menyolidkan arah perjuangan memenangkan pilpres 2024.
"Jadi kita akan kirimkan pesan bahwa memang gerakan ini adalah gerakan yang bergerak melalui idealisme, ditopang oleh kekuatan yang kita miliki sendiri," kata Anies.
Anies meyakini, kedepannya akan lebih banyak lagi gerakan masyarakat yang bergabung dalam barisan AMIN.
Senada dengan Anies, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berterima kasih atas dukungan yang diberikan KB HMI untuk pasangan AMIN.
Ketua Umum DPP PKB itu optimis perjuangan bersama KB HMI tidak akan sia-sia seiring makin banyaknya masyarakat yang menerima gagasan perubahan.
"Langkah kita dari rumah berkumpul di sini, berkorelasi dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kerinduan rakyat Indonesia untuk perwujudan perubahan bagi masa depan kita," ujar Cak Imin.
Ada pun berikut isi deklarasi Keluarga Besar HMI yang dipimpin Didin S. Damanhuri:
Dengan senantiasa mengharapkan ridha Allah subhanahu wa Ta'ala
Kami Keluarga Besar HMI sebagai komunitas gerakan kultural dari seluruh dunia dengan ini menyatakan :
1. Mempercayai dan meyakini bahwa Pasangan AMIN (Anies - Muhaimin) apabila diberi amanah menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029 akan sanggup serta mampu memberikan gagasan, narasi dan karya terbaik untuk kemajuan, kewibawaan serta kemaslahatan agama, bangsa dan negara Republik Indonesia
2. Mengajak seluruh Komponen Bangsa untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan, menegakkan kembali demokrasi, kebebasan berpendapat, kebebasan akademik serta mengakhiri pengendalian bangsa dan negara Republik Indonesia oleh sekelompok kecil Pebisnis dan Politisi (Oligarki)
3. Mengajak Keluarga Besar HMI di seluruh dunia secara bersama- sama, bahu membahu serta saling menguatkan untuk mengerahkan segala daya dan upaya, kekuatan, kemampuan serta ikhtiar terbaik memenangkan Pasangan AMIN (Anies - Muhaimin)
4. Mendukung Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut Satu :
Anies R. Baswedan dan A. Muhaimin Iskandar Dalam Pemilihan Presiden tahun 2024
5. Memberikan Amanah kepada Pasangan AMIN (Anies - Muhaimin)
apabila terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029 agar mengerahkan seluruh kemampuan dan kewenangan yang dimiliki untuk "Mewujudkan Masyarakat Adil dan Makmur yang diridhai Allah SWT".
Berikut sekilas profil sejumlah Keluarga Besar HMI dukung AMIN.
1. Chumaidi Syarif Romas
Chumaidi Syarif Romas merupakan Ketua Umum PB HMI periode 1976-1978. Saat ini dia merupakan akademisi di UIN Sunan Kalijaga
2. Abdullah Hehamahua
Abdullah Hehamahua Ketua Umum PB HMI periode 1978-1981. Pria kelahiran 18 Agustus 1947) ini adalah mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masa jabatan 2005-2013.
3. Hamdan Zoelva
Hamdan Zoelva merupakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2013-2015.
Dia lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), 21 Juni 1962 dari pasangan TG. KH. Muhammad Hasan, BA dan Hj. Siti Zaenab.
Dia dibesarkan dalam lingkungan agama yang kuat. Ayahnya adalah seorang tuan guru pendiri Pesantren Al-Mukhlis di Bima.
Selain dikenal sebagai ahli hukum, Hamdan Zoelva juga sempat berkarir di bidang politik.
Dia pernah menjadi pengurus Partai Bulan Bintang (PBB) dan tercatat pernah menjadi anggota DPR RI periode 1999-2004.
Dia menjadi sekretaris Fraksi Partai Bulan Bintang dan Wakil Ketua Komisi II DPR RI.
4. Nurhayati Djamas
Nurhayati Djamas adalah akademisi Indonesia. Ia adalah Staf Ahli Menteri Agama Republik Indonesia Bidang Hubungan Antar Umat Beragama Kementerian Agama Republik Indonesia periode 2006–2011 dan akademisi di Universitas Al-Azhar Indonesia dan sebagai Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan Integrasi Nilai- nilai Islam Lintas Disiplin Ilmu, Universitas al Azhar Indonesia (UAI).
5. Zubairi Djoerban
Zubairi Djoerban (lahir 11 Februari 1947) adalah seorang dokter asal Indonesia. Dilahirkan di Kauman, Yogyakarta dari pasangan Djoerban Wachid dan Buchaeroh, Zubairi dikenal sebagai penemu kasus pertama sekaligus pionir penanganan HIV dan AIDS di Indonesia. Sempat ingin menjadi pilot, lalu “ditolak” menjadi dokter kandungan, Zubairi muda menemukan jalan hidupnya di Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia setelah lulus dari FKUI pada 20 Desember 1971.
Setelah menekuni spesialisasi di bidang ilmu penyakit dalam sejak 1974, Zubairi mendapat kesempatan untuk belajar di Prancis pada 1982-1983, tepatnya di Institute Cancerologie et d’Immunogenetique Hopital Paul Brousse (Institut Kanker dan Imunogenetik RS Paul Brousse), Villejuif, Prancis.
6. Didin S. Damanhuri
Didin S. Damanhuri merupakan akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB). Dia juga telah menulis sejumlah buku diantaranya Ekonomi politik dan pembangunan: teori, kritik, dan solusi bagi Indonesia dan negara sedang berkembang (2010), Pilar-pilar reformasi ekonomi politik: upaya memahami krisis ekonomi dan menyongsong Indonesia baru (1999), dan Kemandirian Ekonomi Gerbang Kesejahteraan : Pemikiran 100 Ekonom Indonesia (2020).