Survei CSIS Pasca-Debat: AMIN 26,1 Persen, Prabowo-Gibran 43,7 Persen, Ganjar-Mahfud 19,4 Persen
Sedangkan pasangan Prabowo-Gibran unggul di Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Gorontalo, Maluku, dan Papua.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - The Centre for Strategic and International Studies (CSIS) merilis hasil survei elektabilitas atau capres-cawapres terbaru pasca-debat capres perdana.
Hasilnya, pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran, jadi kandidat dengan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan dua pasangan lainnya.
Dalam paparannya Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS Arya Fernandes, menyebutkan elektabilitas paslon Prabowo-Gibran tertinggi dengan angka 43,7 persen.
"Pasangan Anies-Muhaimin Iskandar disurvei kita tingkat elektabilitasnya 26,1 persen. Kemudian pasang Prabowo-Gibran 43,7 persen dan Ganjar-Mahfud 19,4 persen," kata Arya di Jakarta Pusat, Rabu (27/12/2023).
Kemudian dikatakan Arya dalam survei tersebut, ada juga pemilih yang belum menentukan pilihan serta pemilih yang masih bimbang.
"Pemilih yang belum menentukan pilihannya 6,4 persen. Serta pemilih yang tidak bersedia menjawab atau tidak tahu 4,5 persen," sambungnya.
Baca juga: Survei Indikator: Anies Tampil Paling Apik saat Debat Capres, Gibran Unggul saat Debat Cawapres
Arya dalam paparannya juga mendata basis wilayah pemilih bagi kandidat capres-cawapres.
Tercatat Anies-Cak Imin dan Prabowo-Gibran bersaing sengit di sejumlah wilayah. Diantaranya Sumatera, Jakarta dan Banten.
Sementara itu pasangan Ganjar-Mahfud mendominasi di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Sedangkan pasangan Prabowo-Gibran unggul di Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Gorontalo, Maluku, dan Papua.
Baca juga: BREAKING NEWS: Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji Dikabarkan Ditangkap
Baca juga: Nasib Ketua KPU Lubuklinggau usai Tabrak 2 Siswi SD, Terancam Pidana dan Tugasnya Diganti Plh
Adapun survei CSIS ini dilakukan pada periode 13 - 18 Desember 2023. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka libatkan 1.300 responden di seluruh Indonesia.
Sedangkan penarikan simple menggunakan metode Multistage Random Sampling. Sample yang diambil mempertimbangkan proporsi antara jumlah pemilih dan jumlah sample setiap provinsi.
Sementara itu untuk margin of error survei ini mencapai 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.