Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ganjar Sindir Program Prabowo-Gibran: Rp 450 Triliun Mau Buat Makan Siang Gratis?

Ganjar menceritakan rangkaian kampanye ke sejumlah wilayah Indonesia banyak menerima keluhan.

Penulis: Reza Deni
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ganjar Sindir Program Prabowo-Gibran: Rp 450 Triliun Mau Buat Makan Siang Gratis?
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyapa warga saat menginap di rumah warga di Dusun I Bolali, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (26/12/2023). Saat berkempanye di Klaten, Ganjar melakukan berbagai kegiatan seperti menginap di rumah warga dan berdialog dengan ratusan warga serta mengunjungi tempat wisata untuk melihat potensi ekonomi sektor pariwisata desa. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, menyinggung lagi soal program makan siang gratis milik pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo-Gibran yang rencananya menggunakan anggaran mencapai Rp 450 triliun.

Hal itu disampaikan Ganjar dalam sambutannya di acara eksponen Alumni-Aktivis GMNI Sarasehan Nasional sebagai Pejuang-Pemikir, Pemikir-Pejuang menyongsong Pileg-Pilpres 2024 di Gedung Serbaguna GBK, Senayan, Jakarta, Kamis (28/12/2023).

Awalnya ia menyampaikan para alumni GMNI dan relawannya untuk bertemu rakyat untuk memperhatikan nasibnya.

"Kita harus ketemu rakyat, kita harus bersama mereka, dengarkan baik-baik degup jantungnya, cium bau keringatnya bahwa di sana membutuhkan kita semua untuk memperjuangkan nasibnya," kata Ganjar.

Baca juga: TKN Sebut Makan Siang dan Susu Gratis Diyakini Bisa Tuntaskan Stunting Hingga Berdayakan UMKM

Dia lantas menceritakan rangkaian kampanye ke sejumlah wilayah Indonesia banyak menerima keluhan.

Misalnya keluhan kekurangan fasilitas kesehatan.

Berita Rekomendasi

"Saya tidak bisa tinggal diam ketika memulai masa kampanye saya harus ke Papua. dan ditampilkan oleh seorang pendeta Leo, saya ulang cerita ini yang dia harus menolong ibu melahirkan, 'bapak Ganjar kami berada dalam ketidakmudahan, kami tidak punya ilmu itu, tapi di kampung kami tidak ada fasilitas itu, dan tidak ada orang yang mau menolong ini dan mampu menolong ini, yang ada tinggal kami'," tuturnya.

Menurutnya, contoh tersebut menunjukan jika rakyat masih menemui sejumlah kesulitan. Sementara beberapa orang lainnya justru asyik berpesta.

"Bapak ibu, bagaimana menolongnya, mereka kalau membawa ke rumah sakit, rs jauh, ke mana mereka harus lewat, bukan jalannya rusak atau jelek, tidak ada jalan, dan kemudian kita berpesta pora tinggi-tinggi sekali," ujarnya.

Ganjar lantas menyinggung program milik Prabowo-Gibran terkait makan siang gratis yang menggunakan anggaran yang tinggi.

"Maaf dan 400 T mau digunakan untuk makan siang," tutur Ganjar membuat seisi hadirin tertawa.

Lebih lanjut, Ganjar meminta para eksponen Alumni GMNI sebagai orang yang berintelektual harus kritis terhadap jargon dan program politik.

"GMNI alumni GMNI adalah intelektual, mari kita makin kritis pada soal jargon , pada soal program, pada soal gimik, karena di balik politik yang besar, di balik debat yang ditonton tepuk tangan yang sangat meriah, sebenarnya ada tanggung jawab moral kita untuk melakukan pendidikan politik kepada rakyat, jangan bohongi rakyat," pungkasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas