Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei CSIS, Ganjar-Mahfud & Prabowo-Gibran Selisih 7 Persen di Jateng, Pengamat: Warning untuk PDIP

Selisih suara Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud di Jateng yang hanya terpaut 7 persen dinilai Hakim sebagai warning atau peringatan bagi PDIP.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Survei CSIS, Ganjar-Mahfud & Prabowo-Gibran Selisih 7 Persen di Jateng, Pengamat: Warning untuk PDIP
Kolase Tribunnews/KPU
Hasil survei CSIS periode 13-18 Desember 2023 menyebut elektabilitas capres-cawapres di Jateng-DIY untuk Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 13 persen, Prabowo-Gibran 36,5 persen, dan Ganjar-Mahfud MD 43,5 persen. Selisih suara Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud di Jateng yang hanya terpaut 7 persen dinilai Hakim sebagai warning atau peringatan bagi PDIP. 

TRIBUNNEWS.COM - Pakar Psikologi Politik Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Moh Abdul Hakim, menanggapi hasil survei Center for Strategies and International Studies (CSIS) yang menyebut elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Jawa Tengah mulai menempel Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Hasil survei CSIS periode 13-18 Desember 2023 menyebut elektabilitas capres-cawapres di Jateng-DIY untuk Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 13 persen, Prabowo-Gibran 36,5 persen, dan Ganjar-Mahfud MD 43,5 persen.

Selisih suara Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud di Jateng yang hanya terpaut 7 persen dinilai Hakim sebagai warning atau peringatan bagi PDIP.

"Saya melihat ada kekhawatiran juga. Jateng dan Solo Raya kadangnya banteng. Kalau sampai suaranya didominasi Prabowo ini jadi hal buruk. Tak hanya untuk Ganjar-Mahfud, tetapi untuk PDIP khususnya. Itu warning," ungkap dia kepada Tribunnews, Kamis (28/12/2023).

Menurut Hakim, penurunan suara Ganjar-Mahfud di wilayah Jateng karena beberapa hal.

Di antaranya karena dampak penyerangan kepada Jokowi.

Baca juga: Survei CSIS Pasca-Debat: AMIN 26,1 Persen, Prabowo-Gibran 43,7 Persen, Ganjar-Mahfud 19,4 Persen

Pasalnya hubungan Jokowi dengan masanya bukan hubungan idiologis, tetapi emosional sehingga tak menurunkan kredibilitas tapi justu menimbulkan simpati.

Berita Rekomendasi

Selain itu karena posisi Ganjar yang susah, sehingga tak lagi punya efek elektoral yang kuat.

"Serba susah. Mau mengusung perubahan sudah ada Anies, mau melanjutkan (program Jokowi) sudah ada Prabowo," jelasnya.

Bahkan dia menilai, goyahnya kandang banteng di Jateng karena kuatnya sosok Jokowi di tengah-tengah masyarakat. Sehingga kondisi Ganjar akan tidak diuntungkan jika Jokowi benar-benar mendukung sepenuhnya pasangan Prabowo-Gibran.

"Saya mendengar informasi (Jokowi) masih menginjak rem. Kalau lebih clear dukungannya, Ganjar akan kehilangan suara banyak di Jateng."

"Saya pikir hulu pertarungan di sana. Akan menunjukkan PDIP tanpa Jokowi seberapa," jelas dia.

Baca juga: AMIN Yakin Jawa Tengah Bukan Lagi ‘Kandang Banteng’: Nuansa Perubahan Semakin Terasa

Sementara secara nasional, hasil survei CSIS menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran berada di urutan pertama dengan 43,7 persen.

Posisi kedua ditempati Anies-Muhaimin dengan 26,1 persen.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas