Debat Istri Paslon Pemilu 2024 Dinilai Bisa jadi Cara Populis Dongkrak Elektoral
Apalagi saat ini, profil pendamping para paslon ini kerap menghiasi keberadaan paslon dalam berinteraksi dengan publik, baik itu dalam kapabilitas
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Acos Abdul Qodir
"Acara seperti ini bisa memberikan wawasan tambahan tentang karakter dan kapabilitas pendamping calon pemimpin, walau fokus publik tetap pada kemampuan dan visi misi dari calon pemimpin itu sendiri," ujar Camel.
Dipaparkannya, tema yang menarik untuk debat/diskusi ini dapat mencakup isu-isu sosial, pendidikan, perempuan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan.
Selain itu, juga dapat dibahas mengenai peran dan kontribusi istri calon pemimpin serta visi dan misi mereka dalam mendukung program-program pemerintahan.
Tentang siapa yang paling seru atau paling diinginkan publik untuk diadu pemikirannya, Camel menyebut, hal ini tergantung pada preferensi masing-masing individu.
"Setiap istri calon pemimpin memiliki latar belakang, pengalaman, dan pemikiran yang berbeda-beda, sehingga setiap debat atau diskusi dapat menarik perhatian publik dengan cara yang berbeda pula. Publik dapat memiliki preferensi berdasarkan pemahaman mereka tentang isu-isu yang relevan dan kemampuan istri calon pemimpin dalam mengatasi tantangan yang ada," urainya.
Baca juga: Beda Respons Cak Imin, Mahfud, dan Gibran Sikapi Hasil Survei Elektabilitas Capres-Cawapres
Terpisah, mantan presenter berita (anchor) di sejumlah TV nasional, Astri Megatari melihat, keluarga paslon yang di dalamnya ada para istri paslon merupakan sebuah side story yang menarik untuk disajikan pada publik.
"Side story ini bisa dikembangkan tim kampanye paslon dalam rangka membangun imej atau mem-branding diri mereka sendiri agar related dengan target audience mereka," ujar Astri.
Wanita yang kini menjadi anggota KPU DKI Jakarta ini menyatakan, jika cara-cara membangun imej dengan cara-cara populis bisa saja dilakukan asal tidak melanggar aturan Pemilu.
"Yang pasti kami sebagai penyelenggara pemilu hanya mengatur yang ditetapkan sebagai peserta pemilu," jelas Astri.