Debat Istri Paslon Pemilu 2024 Dinilai Bisa jadi Cara Populis Dongkrak Elektoral
Apalagi saat ini, profil pendamping para paslon ini kerap menghiasi keberadaan paslon dalam berinteraksi dengan publik, baik itu dalam kapabilitas
Penulis: Toni Bramantoro
Editor: Acos Abdul Qodir
JAKARTA, TRIBUNNEWS.COM - Belakangan ini beredar kabar jika Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat istri capres dan cawapres peserta Pemilu 2024.
Namun, kabar ini dipastikan hoaks. Pasalnya, dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) dan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum, tidak ditemukan aturan maupun keterangan adanya debat istri para paslon di Pemilu 2024.
Meski begitu, wacana debat istri paslon sebagai bagian dari keluarga pada Pemilu 2024 sejatinya bisa dilakukan secara non-formal dan dikemas dalam sebuah diskusi santai sebagai cara populis untuk mempopulerkan capres cawapres itu sendiri.
Hal seperti ini sudah pernah digelar dalam kemasan santai. Memang bukan istri-istri paslon, tapi putri capres nomor urut satu, Anies Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan dan putra capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo, Muhammad Zinedine Alam Ganjar. Mereka hadir dalam acara 'MikirSantai PlayDay' di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Apalagi saat ini, profil pendamping para paslon ini kerap menghiasi keberadaan paslon dalam berinteraksi dengan publik, baik itu dalam kapabilitas mendampingi, bahkan terjun langsung membantu kampanye paslon.
Ditambah lagi, publik juga ingin tahu sejauh mana para pendamping calon pemimpin mereka punya kapabilitas untuk mendampingi kelak jika jadi pemimpin negara ini.
Lalu, apakah wacana debat atau diskusi non formal para istri paslon ini layak digelar dan punya efek positif bagi para paslon dalam menghadapi kontestasi Pemilu 2024?
"Kalau (debat/diskusi) non formal menarik tuh. Bisa menambah insentif elektoral," ujar pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto, dalam keterangannya, dikutip Jumat (29/12/2023).
Baca juga: Kesiapan 3 Capres Jelang Debat Ketiga Pekan Depan, TKN Paling Pede: Temanya Prabowo Banget
Dikatakannya, faktor para istri paslon bisa menjadi insentif elektoral kuat karena menampilkan harmonisasi keluarga, influence ke keluarga-keluarga muda dan juga basis massa perempuan.
Apalagi jika tema debat atau diskusi ini terkait dan menyentuh pada isu-isu di atas.
"Bisa menjadi insentif elektoral kalau tepat guna dan sasaran, misalnya kalau anak-anak paslon untuk mempengaruhi milenial dan gen Z," tutur Gun Gun.
Soal ini, caleg perempuan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dapil Jawa Barat (Jabar) 3, Camelia Panduwinata menyambut baik jika wacana debat atau diskusi istri paslon Pemilu 2024 secara non formal ini digelar.
"Sah-sah saja sih jika ingin mengadakan debat atau diskusi istri-istri capres atau cawapres. Mungkin publik nantinya bisa melihat bagaimana cara atau kesiapan para pendamping ini untuk menyertai sang suami mengemban tugas-tugasnya dalam melaksanakan visi misinya untuk negeri ini," ujar wanita yang akrab disapa Camel Petir ini.
Camel yang yang juga selebriti ini melihat, acara semacam itu tidak akan mengalihkan perhatian dari isu-isu kunci yang berkaitan dengan kepemimpinan.