Anies Optimis Suara Perubahan Makin Kuat dan Luas
Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku mendapat respons positif dari masyarakat.
Penulis: Yulis
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengaku mendapat respons positif dari masyarakat.
Dia optimis suara perubahan yang selama ini digaungkan akan makin kuat dan luas diterima oleh masyarakat.
Hal itu disampaikan Anies usai menghadiri Halaqah dan Dialog Kebangsaan Capres dan Cawapres RI 2024 di Pondok Pesantren Bahrul Huda, Tuban, Jawa Timur.
"Kami menemukan di masyarakat respons yang sangat positif. itulah sebabnya kenapa kami makin hari makin optimis, Insya Allah pesan perubahan ini semakin kuat dan insya Allah makin diterima lebih luas lagi," kata Anies, Jumat (29/12/2023).
Baca juga: Gaya Kampanye Prabowo Disebut Mirip Bongbong Marcos, Anies Contek Obama? Bagaimana dengan Ganjar?
Anies mengaku dirinya merasakan keinganan perubahan dari masyarakat yang begitu besar.
Banyak masyarakat yang merasakan harga kebutuhan pokok mahal, lapangan pekerjaan yang sulit, hingga petani dan nelayan yang masih kesulitan memenuhi kebutuhannya.
"Itu semua aspirasi-aspirasi yang membuat masyarakat makin banyak berkesimpulan kita harus melakukan perubahan," ungkapnya.
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini menilai kondisi yang berat bagi masyarakat ini tidak bisa dibiarkan saja.
Karena itu, dia bersama Muhaimin Iskandar terus mengaungkan pesan perubahan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Itulah agenda kami dari dulu kita semua menggaungkan pesan perubahan agar, harga beras murah ,lapangan pekerjaan terjangkau, kemudian pendidikan harganya murah pupuk tersedia. Jadi ini adalah agenda-agenda yang makin hari makin bergaung," jelas Anies.
Anies Didoakan Ulama Raih Amanah di Pilpres 2024
Anies Baswedan juga menghadiri dan memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi dalam Rangka Istighotsah Kubro Kiai Kampung dan Santri Trenggalek di Pondok Pesantren Darul Muttaqin Jatiprahu Trenggalek, Jawa Timur, Jumat 29 Desember 2023.
Dalam sambutan di hadapan kiai, santri, dan para jamaah, Anies mengungkapkan terima kasihnya karena telah didoakan untuk dapat memegang amanah dari para masyayikh, ulama, dan santri yang hadir pada pilpres 2024.
"Karena itu harus menang supaya bisa kembali dan menunaikan amanah. Begitu tiba saya menemukan bukan saja suasana yang guyub, tapi persaudaraan. Insya Allah perjuangan kita diberikan keberkahan," ujar Anies.
Anies pun mengulangi komitmennya untuk menghadirkan keadilan di Indonesia.
"Kita berkomitmen menghadirkan keadilan di dunia pendidikan swasta, negeri hingga madrasah. Kami berkeinginan melakukan perubahan supaya kebijakannya menjadi setara. Insya Allah kami berkomitmen meningkatkan kesejahteraan dan keadilan bagi guru, madrasah, nelayan, petani," ujarnya.
Menurut Anies berbagai masalah di bangsa ini tidak diseriusi untuk diselesaikan.
"Pupuk itu kebutuhannya jelas, petaninya berapa jelas. Kami ingin kembalikan supaya petani bisa menanam dengan tenang. Kami menawarkan contract farming, jaminan pembelian hasil pertanian dengan harga yang pasti, dengan harga bagus. Nanti yang kehilangan pendapatan para mafia beras," kata dia.
Dalam sambutannya pimpinan ponpes menyebut Capres Anies sebagai Presiden 2024.
"Yang saya hormati para masyayikh dan ulama, yang saya hormati Presiden 2024 Pak Anies Baswedan. Presiden 2024 ya? Allahumma amiin. Kita semua semangat untuk memenangkan Calon Presiden Pak Anies," ujar Pimpinan Ponpes Darul Muttaqin KH Agus Ali Muhtar di depan ribuan jamaah.
Jamaah, ujar KH Agus, harus memanfaatkan hak pilih saat pilpres 2024 mendatang.
"Calonnya tiga, yang kalah dua, yang menang satu. Amin...," ujar KH Agus.
Kiai Agus pun menitipkan nasib madrasah diniyah beserta para gurunya kepada Anies jika mantan Rektor Paramadina ini menjadi Presiden kelak.
Sejumlah ulama dan kiai di Trenggalek, Jawa Timur, bahkan Jawa Tengah hadir dalam momen di malam hari tersebut, antara lain KH Agus Ali Muhtar (Pimpinan Ponpes Darul Muttaqin), KH. Romo Ahmad Suroso, KH. Yusuf Chudlori, KH. Nur Khotib, KH. Bahrul Munir, KH. Hasan Bukhori, KH. Imron Rosyidi serta KH. Nasirul Mahasin.