Profil Habiburokhman, Hinca, dan Fritz Siregar, Sosok yang Dampingi Gibran Penuhi Panggilan Bawaslu
Berikut profil Habiburokhman, Hinca Pandjaitan, dan Fritz Edward Siregar yang mendampingi Gibran Rakabuming Raka memenuhi panggilan Bawaslu.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berikut profil Habiburokhman, Hinca Pandjaitan, dan Fritz Edward Siregar yang mendampingi calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka memenuhi panggilan Bawaslu Kota Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024).
Ketiga orang tersebut mendampingi Gibran Rakabuming memenuhi panggilan untuk memberi klarifikasi dugaan pelanggaran Pemilu terkait bagi-bagi susu saat Car Free Day (CFD) di Jakarta.
Habiburokhman, Hinca Pandjaitan, dan Fritz Edward Siregar diketahui masuk dalam struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.
Habiburokhman dan Hinca Panjaitan merupakan Komandan Hukum dan Advokasi TKN Prabowo-Gibran.
Sementara Fritz Edward Siregar merupakan Wakil Komandan Teritorial TKN Prabowo-Gibran.
Gibran Rakabuming sendiri memberikan klarifikasi di Kantor Bawaslu Jakarta Pusat kurang lebih dari 1 jam.
Usai memberikan klarifikasi, Gibran Rakabuming menyatakan kalau dirinya sudah menjelaskan kepada Bawaslu Jakarta Pusat, tidak ada sama sekali kegiatan partai politik dalam acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) pada Minggu (3/12/2023) lalu.
Baca juga: Rampung Beri Klarifikasi ke Bawaslu Soal Aksi Bagi-Bagi Susu di CFD, Ini Kata Gibran Rakabuming
"Hari ini kita memenuhi panggilan undangan dari Bawaslu Jakarta pusat. Sudah kami jelaskan di dalam bahwa kegiatan 3 Desember lalu di CFD Jakarta, tidak ada sama sekali kegiatan partai politik," kata Gibran kepada awak media, Rabu (3/1/2024).
Permintaan klarifikasi ini dilakukan karena atas aturan yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 12 tahun 2016 tentang pelaksanaan HBKB tak boleh ada kegiatan partai politik.
Terkait dengan hal itu, Gibran sudah secara tegas menyatakan tidak ada sama sekali kegiatan politik.
Baca juga: TKN Sebut Pemeriksaan Kesehatan Gratis Seluruh WNI Setiap Tahun Jadi Program Utama Prabowo-Gibran
"Nggak ada, nggak ada. Tidak ada sama sekali kegiatan politik ya. Kan juga beberapa teman saya ajak juga kemarin," ujar dia.
Lalu siapa tiga sosok yang mendampingi Gibran memberikan klarifikasi kepada Bawaslu?
Berikut profil Habiburokhman, Hinca Pandjaitan, dan Fritz Edward Siregar yang mendampingi Gibran memenuhi panggilan Bawaslu:
1. Profil Habiburokhman
Habiburokhman merupakan politikus Partai Gerindra yang berlatar belakang advokat.
Hiburokhman diketahui sebagai pria kelahiran Metro, Lampung, pada 17 September 1974.
Saat ini ia menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI menggantikan Desmond J Mahesa yang meninggal dunia.
Habiburokhman diketahui bergabung dengan partai besutan Prabowo Subianto pada 2010.
Latar belakang sebagai advokat, Habiburokhman pernah dipercaya menduduki jabatan Ketua Bidang Advokasi dan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat.
Pada 2012 silam, Habiburokhman memimpin Tim Advokasi Jakarta Baru, kelompok Advokat yang membela kepentingan hukum Jokowi–Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta.
Lantas, pada tahun 2014, Habiburokhman menjadi Direktur Advokasi Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta.
Kariernya sebagai Advokat politik berlanjut saat Pilkada DKI Jakrta 2017.
Habiburokhman mendirikan dan memimpin Advokat Cinta Tanah Air (ACTA).
ACTA diketahui merupakan kumpulan advokat yang berperan besar memanangkan Pasangan Anies Baswedan–Sandiaga Uno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Pada 2019, Habiburokhman menjadi Juru Bicara Hukum Pasangan Calon Prabowo-Sandi pada Pilpres 2019.
Pada Pemilu 2019, Habibburokhman pun lolos menjadi anggota DPR RI dari Partai Gerindra untuk Daerah Pemilihan DKI Jakarta I.
Ia menjadi anggota DPR RI Periode 2019-2024.
Diketahui, Habiburokhman mendapatkan gelar sarjana hukum dari Universitas Negeri Lampung pada tahun 1999.
Kemudian ia melanjutkan studinya di bidang hukum hingga mendapat gelar magister hukum dari Universitas Indonesia pada 2013.
Selanjutnya mendapatkan gelar doktor hukum dari Universitas 11 Maret Surakarta.
Karinya di dunia politik pun cukup cemerlang, di Partai Gerindra ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra dan Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra.
2. Profil Hinca Pandjaitan
Hinca Padjaitan lahir di Asahan, Sumatera Utara, pada 25 September 1964.
Hinca Pandjaitan memiliki latar belakang advokat.
Hinca diketahui merupakan politikus partai Demokrat.
Di Partai Demokrat, ia pun pernah mengemban sejumlah jabatan strategis mulai dari Ketua DPP Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Anggota Komite Konvensi Penjaringan Calon Presiden Partai Demokrat, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, dan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Kini Hinca duduk sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat.
Hinca mengenyam pendidikan tinggi di Universitas HKBP Nommensen dengan jurusan Hukum Tata Negara.
Ia kemudian melanjutkan pascasarjana di Universitas Padjajaran dengan jurusan yang sama saat sarjana.
Hinca juga diketahui mendapat keahlian analisis dampak lingkungan (Amdal) dari Universitas Gadjah Mada, (UGM).
Dikutip dari TribunWiki.com, ia juga mendapatkan keahlian Cyber Crime bersertifikat ACCS (Accredited Cyber Crime Studies) dari STIMIK Perbanas, Jakarta pada 2005.
Diawal karirnya, Hinca merupakan seorang advokat dan masuk dalam perhimpunan Advokat Indonesia.
Hinca pun diketahui pernah menjadi Asisten Dosen Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen, Medan (1987-1999); Guru SMK Santa Maria 2 Bandung (1989-1992); Dosen pada Fakultas Hukum Universitas Katolik Santo Thomas, Medan (1992-1993); Dosen pada Fakultas Hukum Universitas Atma Jaya, Jakarta (1993-1999); Visiting Fellow pada Universitas Griffith, Queensland, Australia (1997).
3. Profil Fritz Edward Siregar
Fritz Edward Siregar merupakan pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, pada 27 November 1976.
Fritz Edward Siregar diketahui memiliki latar belakang pendidikan hukum.
Ia pun tercatat lama berkecimpun di dunia kepemiluan.
Dalam bidang kepemiluan, ia diketahui pernah menjadi Staf Khusus di Sekretariat Panitia Pengawas Pemilihan Umum Tingkat Pusat tahun 1999 dan sebagai pemantau pemilu tahun 2004.
Hal itu pula yang mengantarkan dirinya menjadi anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia (Bawaslu RI) periode 2017-2022 menempati jabatan sebagai Koordinator Divisi Hukum, Humas, Data dan Informasi Bawaslu RI.
Ia pun tercatat pernah berkarir didunia kademisi dengan menjadi Dosen Hukum Tata Negara pada Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera.
Fritz turut pun tercatat pernah menjadi asisten hakim Mahkamah Konstirusi.
Ia diketahui meraih gelar sarjana hukum di Universitas Indonesia pada tahun 2000.
Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan dengan mengambil magister hukum ilmu hukum di Erasmus Universiteit Rotterdam Netherlands pada 2002.
Kemudian mendapatkan gelar doktor hukum dari University of New South Wales Australia pada 2016. (Tribunnews.com/ wikipedia/ rizki)