Anies Komentari Dugaan Politik Uang yang Dilakukan Seorang Ulama di Pilpres 2024
Anies Baswedan, mengomentari soal dugaan money politic atau politik uang yang dilakukan oleh seorang ulama.
Penulis: Yulis
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengomentari soal dugaan money politic atau politik uang yang dilakukan oleh seorang ulama.
Ia mengaku tak ambil pusing soal itu sebab dirinya percaya pada rakyat bahwa mereka akan memilih calon yang dirasa bisa menjalankan pemerintahan yang 'bersih' ke depannya.
"Kami percaya rakyat Indonesia itu memiliki pengalaman dalam menjalani Pemilu, sudah berkali-kali. Jadi rakyat tahu persis pribadi-pribadi yang membagikan uang itu, biasanya ketika diberi kewenangan, dia harus mengembalikan uangnya," kata Anies kepada wartawan di Sumatra Barat, Rabu (3/1/2024).
Baca juga: Anies Baswedan Dapat Perhatian K-Popers dan Gen Z Berkat Live TikTok, hingga Dijuluki Abah Online
Untuk itu, mantan Mendikbud ini mengingatkan kembali agar sebisa mungkin tidak memberi kewenangan pada mereka yang melakukan money politic jika menginginkan pemerintahan yang 'bersih' dan berorientasi pada rakyat.
"Jangan biarkan mereka-mereka yang hari ini menabur uang itu justru diberikan kewenangan, karena mereka nanti harus mengembalikan uangnya," ungkapnya.
Karena hal itu pula, Anies selalu mengedepankan dialog dalam berkampanye.
Ia ingin nantinya jika diberi kewenangan, maka itu sepenuhnya digunakan untuk kepentingan rakyat, bukan untuk mengembalikan biaya-biaya akibat money politic.
Kritisi Bansos
Anies juga mengkritisi soal bantuan sosial atau bansos.
Dia menegaskan bahwa bansos untuk masyarakat tidak boleh diklaim sebagai bantuan atas nama pribadi.
Hal itu diangkat oleh Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu saat menjawab salah satu pertanyaan di acara Desak Anies di Sumatera Barat.
"Bansos itu dibeli dengan uang pajak. Uang pajak itu didapat dari rakyat. Bansos itu adalah dari rakyat Indonesia yang sudah membayar pajak kepada mereka yang belum bisa sejahtera," kata Anies di acara Desak Anies di Lapangan Cindua Mato, Sumatera Barat, Rabu (3/1/2024).
Dirinya menuturkan bahwa bansos tidak boleh diklaim sebagai bantuan pribadi meski sebenarnya itu merupakan uang rakyat yang dititipkan.
Anies lantas mencontohkan sebuah kondisi di mana beberapa orang yang menitipkan uang kepada seseorang dan orang tersebut membagikan uang itu atas nama dirinya.
"Ini dari saya ya, kira-kira etis tidak? Tidak etis, dan itu salah. Karena itu kita harus luruskan. Bansos itu adalah uang negara dari pajak rakyat bukan dari satu orang dan itu untuk menghidupi saudara-saudara kita yang belum mampu," tegas Anies.
"Ke depannya kita akan mengubah bansos itu menjadi bansos plus. Ditambahkan kemudian ada pembekalan-pembekalan supaya punya pelatihan dan ada fasilitas-fasilitas agar bisa dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan penunjang lainnya," tutup Anies.