Guru Besar Unpad Sebut Capres 2024 Perlu Pertegas Makna Politik Bebas Aktif yang Dianut Indonesia
Muradi menilai para Capres 2024 perlu mengutarakan definisi ulang atas makna dari politik bebas aktif yang dipegang Indonesia.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran, Muradi menilai para Capres 2024 perlu mengutarakan definisi ulang atas makna dari politik bebas aktif yang dipegang Indonesia dalam urusan politik luar negeri.
Hal ini disampaikan Muradi dalam diskusi daring 'Meramal Masa Depan Geo Politik dan Hankam dari Visi Misi Capres 2024' pada Jumat (5/1/2024).
"Berkaitan politik bebas aktif, saya masih bingung sebenarnya kita bebas aktif seperti apa," kata Muradi.
Menurutnya perlu ada penjelasan atau penegasan kembali terkait politik bebas aktif yang dianut Indonesia.
Misalnya apakah sikap netral terkait peristiwa politik di luar negeri masuk dalam kategori bebas aktif, atau apakah ikut skema perdamaian masuk bagian politik bebas aktif.
Baca juga: Jelang Debat Ketiga, Bagaimana Penilaian Publik ke 3 Capres di Debat Perdana Versi Survei?
"Apa batasannya, apakah netral adalah bebas aktif, apakah ikut dalam skema perdamaian sebagai bagian dari bebas juga aktif atau seperti apa, kita merapat ke Iran itu bebas aktif atau tidak," kata dia.
"Karena perlu ada redefinisi atau pernyataan ulang, substansi dari politik bebas aktif. Jangan sampai kita karena abai dengan konflik di Timur Tengah, itu dianggap bebas aktif," ungkap Muradi.
Baca juga: Jelang Debat Pilpres, Airlangga: Prabowo Tidak Pernah Nyerang, Tapi Orang Lain Merasa Diserang
Diketahui Debat ketiga Pilpres 2024 bakal mempertemukan kembali calon presiden (capres) antara Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Debat tersebut diketahui akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024).
Dalam debat nanti terdapat enam sub tema, yakni pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.