Hidup Pas-pasan Saat Sekolah di Yogya, Mahfud MD Sering Tidur di Kuburan Cina
Seorang TikTokers bernama Chandra Dirgantara bertanya kepada Mahfud soal kehidupannya saat sekolah dan kuliah di Yogya.
Penulis: Yulis
Editor: Hasanudin Aco
Kehidupannya yang serba pas-pasan tidak membuat Mahfud merasa terhalang untuk terus belajar, mengejar impian di Kota Pelajar, Yogyakarta.
“Kuburannya kan ramai, bersih, ada lampunya dan terang benderang, bukan kayak kuburan di kampung gelap menakutkan gitu,” sambungnya.
Akhirnya terjawab, kuburan yang dipandang banyak orang sebagai lokasi ‘menakutkan’ ternyata tidak demikian bagi Mahfud.
Apalagi, kata Mahfud, kuburannya terang dan bersih.
“Tapi saya tidak takut waktu itu karena tempatnya ramai dan untuk apa juga sih takut kuburan,” pungkas dia.
Pada tahun 1974, Mahfud mendapat beasiswa, berangkat dari pulau Madura ke Kota Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan.
Sebagai anak kampung yang terlahir dari keluarga yang sederhana, Mahfud tidak merasa minder.
Mahfud juga tercatat sebagai anak yang unggul dan berprestasi, baik saat sekolah di Pendidikan Hakim Islam Negeri (saat ini menjadi MAN 1 Yogyakarta), maupun saat kuliah di UII dan UGM.
Bahkan Mahfud berhasil meraih Guru Besar Hukum Tata Negara di usia 41 tahun, usia yang sangat muda untuk meraih gelar professor pada saat itu. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.