Janji Capres 2024: Anies Alokasi Anggaran IKN, Ganjar Buat KPI Menteri, Prabowo Atasi Kemiskinan
Berikut janji-janji kampanye Pilpres 2024 yang diserukan Capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo jika terpilih menjadi Presiden.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo melaksanakan hari ke-45 kampanye Pilpres 2024, pada hari ini, Kamis (11/1/2024).
Dalam kampanyenya, Anies, Prabowo, dan Ganjar saling menyerukan janji-janji pada rakyat ketika mereka terpilih menjadi presiden kelak.
Di antaranya, Anies Baswedan yang berjanji akan melakukan pembenahan alokasi anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Selanjutnya, Prabowo Subianto berjanji akan menghilangkan kemiskinan dan menciptakan kesejahteraan rakyat.
Terakhir, janji Ganjar Pranowo yang akan membuat key performance indicator (KPI) atau penilaian terhadap menteri di kabinet jika terpilih dalam Pilpres 2024.
Berikut janji-janji kampanye Pilpres 2024 yang diserukan Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo:
Anies Baswedan akan Benahi Alokasi Anggaran IKN
Anies Baswedan menyebut wilayah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan tetap dibangun sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang telah mengaturnya.
Namun, apabila terpilih menjadi presiden, Anies mengaku bakal mengalihkan anggaran pembangunan IKN yang nilainya mencapai Rp466 triliun tidak hanya untuk mendirikan satu kota, tapi juga menyelesaikan berbagai masalah di Pulau Kalimantan.
Hal ini disampaikan Anies saat mengunjungi Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis (11/1/2024).
"Sebagai sebuah wilayah keputusannya di undang-undang, tapi alokasi anggarannya kita akan atur supaya menyelesaikan masalah Kalimantan, bukan hanya di satu tempat di situ."
Baca juga: Anies Puji PDIP dan Megawati, Sebut Konsisten Jaga Demokrasi, Ungkit Wacana Presiden 3 Periode
"Kami ingin alokasi anggaran dipakai untuk menyelesaikan persoalan yang senyatanya dirasakan oleh warga Kalimantan, itu prioritas kita," kata Anies.
Lebih lanjut, Anies menyebut pihaknya akan mengumpulkan semua pemangku kepentingan untuk mencari keputusan terbaik dalam pengelolaan anggaran IKN agar apa yang telah dikerjakan tidak merugikan negara lebih banyak.
Anies kemudian mencontohkan, apabila anggaran tersebut bisa digunakan untuk pembangunan rel kereta api dari Pontianak ke Samarinda, maka alokasi anggaran yang digunakan hanya membutuhkan Rp22 triliun saja.
Jumlah itu sangat jauh dari anggaran pembangunan IKN yang mencapai Rp466 triliun.