Ganjar Merasa Malu Banyak BUMN Punya Utang dan Tak Bayar ke Mitra
Jika ada permasalahan seperti ini, seharusnya pemimpin tertinggi langsung turun tangan menyelesaikannya.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menilai memalukan memiliki Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tak bisa membayar utang.
"Hari ini saya kumpulkan data berapa supplier itu, mitra-mitra yang tidak terbayar. Kalau kita punya usaha plat merah tidak bayar, malu," katanya dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin di Jakarta, Kamis (11/1/2024).
Menurut dia, jika ada permasalahan seperti ini, seharusnya pemimpin tertinggi langsung turun tangan menyelesaikannya.
Baca juga: Anggota DPR Soroti Utang BUMN ke Sejumlah Vendor, Ini Jawaban Erick Thohir
Ganjar kemudian bercerita ketika dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, ia sering mendapat aduan-aduan yang menurut dia sepele.
"Waktu di Jawa Tengah kita sering diomongin. Wadul. Ngadu bahasa Indonesia nya. Mereka ngadu aja hal-hal yang sepele, tapi karena sepele buat rakyat itu enggak selesai-selesai" kata Ganjar.
"Maka kita juga harus mengurusi (hal) sepele dan itu menjadi koreksi kita sebagai pemerintah bahwa kami tidak menjalankan (tugas secara) tegas. Maka dengan godam dari pimpinan tertinggi, bisa terlaksana," lanjutnya.
Ganjar pun heran mengapa ada BUMN yang tak bisa membayar utang mereka ke pihak swasta.
JIka dia terpilih menjadi presiden, ia menyatakan ketegasannya akan langsung memanggil Menteri BUMN untuk menangani ini.
"Kalau saya ingin bantu rakyat saya dengan kondisi yang faktanya benar, mana datanya? Menteri kamu sini. Selesaikan besok. Panggil BUMN-nya. Pasti selesai," kata Ganjar.
Ia juga mengungkap, bila terpilih menjadi presiden, para menteri ini akan memiliki Key Peformance Indicator (KPI) untuk masyarakat menilai kinerja para menteri.
"Setuju enggak kalau menterinya kita buatkan KPI kabinet? Jadi kalau dia enggak perform, yang nilai masyarakat loh ya, maka halo partai pengusung, tolong ganti. Tarik," ujar Ganjar.