Ganjar Respons Hasil Survei yang Sebut Elektabilitasnya Menurun: Kita Dengarkan, Jadikan Referensi
Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo merespons hasil survei sejumlah lembaga yang menyebut elektabilitasnya turun.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo bakal menjadikan hasil survei terkait elektabilitas sebagai referensi.
"Jadi, survei-survei yang lain pun juga kita dengarkan, kita jadikan referensi," kata Ganjar kepada awak media kepada awak media di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).
Hal ini merupakan respons Ganjar saat ditanya ihwal elektabilitasnya dalam kontestasi pemilihan umum presiden atau Pilpres 2024 menurun.
Di satu sisi ia menegaskan timnya punya survei internal yang menggunakan sistem triangulasi.
Hasilnya justru bersaing dan hanya selisih tipis antara pihaknya dengan dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden lainnya.
Baca juga: Majukan Sektor Wisata di Mataram, Pendukung Ganjar-Mahfud NTB: Kami Bantu UMKM
"Ya survei saya saya naik tuh. Survei saya naik, bahkan kita pakai sistem triangulasi, kriterianya, kami masih kejar-kejaran antar dua kandidat," ujarnya.
"Perbedaannya sekitar dua persen. Kadang-kadang kami tiga di atas, kadang tiga di bawah," ia menambahkan.
Sebagai informasi, belakangan hasil survei nasional menunjukkan elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD disebut menurun.
Baca juga: Respons Cuitan Fahri Hamzah, Ganjar Akui Tak Takut Tekanan: Tidak Perlu Mengancam
Salah satunya hasil survei Median. Pada survei bulan November 2023, elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 26,7 persen.
Sementara itu, pada survei bulan Desember turun ke 20,1 persen.
“Yang turun drastis itu memang Ganjar dari 26,7 persen menjadi 20,1 persen,” kata Peneliti senior Median Ade Irfan Abdurrahman dalam konferensi pers, Senin (8/1/2024).
Ade menduga banyak suara pemilih Ganjar-Mahfud yang berpindah ke capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Dari sini kelihatan kemungkinan besar perpindahan suaranya itu, itu adalah ke Prabowo,” ujar Ade.